Berita Daftar 4 ‘Negara’ yang Tak Diakui Dunia

by

Jakarta, Pahami.id

Transnistria Menjadi perhatian setelah presiden terang-terangan meminta perlindungan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dari Moldova.

Transnistria merupakan wilayah yang telah lama mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka. Namun komunitas internasional mengakui Transnistria sebagai wilayah Moldova.

Banyak daerah yang mengaku sebagai negara merdeka namun tidak diakui dunia internasional. Berikut 5 negara yang tidak diakui dunia:


1. Transnistria

Transnistria merupakan bekas wilayah Uni Soviet yang kini diakui sebagai bagian dari Moldova oleh masyarakat internasional.

Transnistria terletak di perbatasan Moldova-Ukraina. Mayoritas penduduknya terdiri dari etnis Rusia dan Ukraina.

Kawasan ini pernah menjadi persinggahan beberapa penguasa dari Eurasia, Kievan Rus, Persemakmuran Polandia-Lithuania, bahkan Kesultanan Ottoman ribuan tahun lalu.

Pada masa kejayaan Uni Soviet, Transnistria merupakan bagian otonom Ukraina sehingga sebagian besar penduduknya berbicara bahasa Rusia.

Transnistria mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1990 melalui referendum dan membentuk Republik Sosialis Soviet Pridnestrovia-Moldavia (PMSSR) melalui Kongres Deputi Rakyat Transnistria Kedua.

Namun pemisahan Transnistria masih belum diakui dunia internasional dan masih berstatus bagian dari Moldova.

Wilayah berpenduduk 465 ribu jiwa ini juga telah melakukan beberapa upaya untuk memisahkan diri dari Moldova. Salah satunya pada referendum tahun 2006 yang menuntut kemerdekaan dari Moldova dan mendukung persatuan dengan Rusia.

Transnistria memiliki presiden bernama Vadim Kranoselsky yang berkuasa sejak 2016. Dikutip CNNDia secara aktif mendukung wilayah tersebut untuk bergabung dengan Rusia.

Meski belum diakui sebagai sebuah negara, Transnistria sudah menjadi republik presidensial dengan pemerintahan, parlemen, tentara, polisi, dan mata uangnya sendiri.

2. Abkhazia

Abkhazia adalah sebuah wilayah di barat laut Georgia dengan jumlah penduduk sekitar 244.000 jiwa.

Menurut sejarah, Abkhazia awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Colchis di Georgia pada abad ke-6 hingga ke-9.

Mirip dengan Transnitria, para pemimpin sebelumnya juga menguasai wilayah ini, termasuk Kekaisaran Romawi, Kerajaan Georgia, dan Kekaisaran Ottoman.

Abkhazia berutang kesetiaan kepada Uni Soviet. Hal ini terlihat dari bagaimana Uni Soviet menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu destinasi wisata yang direkomendasikan pemerintah saat itu.

Masyarakat Abkhazia juga terlibat perang dengan Georgia yang memakan korban jiwa sebanyak 30.000 orang. Pertempuran tersebut terjadi setelah Abkhazia memutuskan memisahkan diri dari Georgia, setahun setelah Georgia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada tahun 1991.

Namun, Georgia kehilangan kendali atas Abkhazia dan Ossetia Selatan setelah jatuhnya Uni Soviet. Jadi Federasi Rusia mengakui wilayah ini pada tahun 2008.

Meski hubungan antara Rusia dan Georgia membaik, Georgia memilih memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Apalagi ketika isu penerimaan Georgia sebagai anggota North Antarctic Treaty Organization (NATO) mencuat.

Hingga saat ini, kawasan seluas 8.665 kilometer persegi tersebut telah diakui oleh beberapa negara yakni Rusia, Venezuela, Nikaragua, Nauru, dan Suriah. Namun PBB tetap menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari Georgia.

Lanjutkan ke halaman berikutnya >>>


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);