Jakarta, Pahami.id –
Tentara Cina bukti yang dikeluarkan bahwa mereka telah memberitahunya Jepang Tentang aktivitas pesawat pada Sabtu (6/12) sebelum terjadi penembakan radar.
Dalam siaran CCTV pada Selasa (9/12), militer China membeberkan data audio yang menunjukkan pihaknya telah memberi tahu Jepang mengenai rencana pelatihan penerbangan pesawat berbasis kapal induk di area kejadian radar.
Rekaman audio tersebut berisi komunikasi radio antara angkatan laut Tiongkok dan Jepang.
Tiongkok merilis klip ini sebagai bukti bahwa mereka telah memberi tahu Jepang tentang aktivitas pesawat mereka di perairan internasional dekat Okinawa. Klip ini juga membantah Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi bahwa Beijing belum mengatakan apa pun mengenai aktivitas pesawatnya.
“Ini kapal perang Angkatan Laut China 101. Formasi kami sedang mengatur pelatihan penerbangan pesawat di kapal tersebut sesuai rencana,” kata pria berbahasa Mandarin dan Inggris.
“Kapal perang Tiongkok 101, ini kapal perang Jepang 116. Saya menyalin pesan Anda,” jawab seorang wanita dalam bahasa Inggris, seperti dikutip Pos Pagi Tiongkok Selatan (SMP).
Berdasarkan akun media sosial yang dikelola CCTV, Yuyuantantian, komunikasi radio antara kapal China dan Jepang tersebut terjadi pada pukul 14.10 dan 14.28 waktu setempat.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh sumber-sumber Tiongkok, militer Beijing mengatakan kepada Jepang bahwa latihan tersebut akan dimulai pada pukul 15.00. dan berlangsung sekitar enam jam, “terutama di wilayah selatan kapal induk”.
Pihak Jepang mengkonfirmasi melalui radio bahwa mereka telah menerima pemberitahuan tersebut. Namun setelah latihan dimulai, dua pesawat F-15 Jepang mendekat sehingga menyebabkan insiden penembakan radar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun mengatakan sudah menjadi praktik standar bagi pesawat berbasis kapal induk di seluruh dunia untuk mengaktifkan radar pencarian selama latihan penerbangan. Kegiatan ini disebut juga tindakan rutin yang diperlukan untuk menjamin keselamatan penerbangan.
Pernyataan Guo menunjukkan bahwa sinyal radar yang terdeteksi Jepang berasal dari radar pencarian, bukan radar pengendali tembakan. Namun saat ditanya, Guo tidak secara tegas menyangkal bahwa militer Tiongkok sama sekali tidak menyalakan radar pengendali tembakan pada saat itu.
Guo melanjutkan, kehadiran jet tempur Jepang di area latihan Tiongkok “menciptakan insiden berbahaya yang seharusnya tidak terjadi”.
Ia menilai tindakan militer Jepang sengaja dilakukan untuk mengganggu latihan militer China dan menimbulkan ketegangan.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, insiden penargetan radar terjadi pada dua kesempatan terpisah. Pertama, pada pukul 16.32 dengan penerangan radar terputus-putus selama tiga menit.
Kedua, pada pukul 18.37 selama lebih dari 31 menit yang juga berlangsung sebentar-sebentar.
(BLQ/BACA)

