Jakarta, Pahami.id —
Pembuat bubur yang menjadi tersangka teroris di Karawang dikatakan sering berbicara sendiri dan tidak pernah melepas headset.
Hal itu diungkapkan Asep Bahrum (46), warga Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang kepada media, Sabtu (15/6).
Asep mengaku sempat berinteraksi dengan terduga teroris tersebut. Momen interaksi terjadi saat Asep membeli bubur sumsum yang dijual terduga teroris.
“hanya orang macam apa dia? tidak penting Pak “Biasanya saya hanya ngobrol sendiri sambil berjualan, headsetnya tidak pernah lepas,” kata Asep seperti dikutip dari KeduaMinggu (16/6).
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menggerebek rumah kontrakan yang ditempati terduga teroris di Desa Kamojing Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (15/6).
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Menurut Asep, terduga teroris masih berjualan di sekitar lokasi sehari sebelum penggerebekan.
Namun Asep tidak mengetahui ada penggerebekan kemarin.
“Iya, kemarin masih berjualan, tapi hari ini tidak ada penjualan. Seperti biasa dia keluar pagi, jam setengah 7 dia keluar sampai jam 10, sore dia keluar jam 4 dan pulang jam 8 malam. ,” dia berkata. .
Lebih lanjut, Asep mengatakan, dirinya belum pernah menyaksikan adanya aktivitas mencurigakan di rumah kontrakan yang diduga teroris tersebut.
Sementara Asep mengaku hanya mengira terduga teroris tersebut mengalami gangguan jiwa.
“Tidak ada apa-apa (aktivitas mencurigakan), tidak ada orang lain yang datang ke tempat kontrakannya, dia sendirian. Tapi saat pertama kali saya lihat, saya pikir itu tidak seberapa,” kata Asep.
Terpisah, Ketua RW 5 Dusun Kamojing Barat, Rawan mengaku belum memiliki identitas terduga teroris.
Saya belum tahu namanya, kata Rawan kepada CNNIndonesia TV, dikutip Minggu (16/6).
“Pertama kali masuk, saya minta fotokopi KTP dan KK saya, tidak memberikannya. Namanya juga tidak disebutkan. Masuk 12, (sudah) sebulan, (masuk) Mei,” kata Rawan.
Selain itu, Ida, warga RW 5 Dusun Kamojing Barat, mengaku belum mengenal tersangka teroris tersebut.
Menurut Ida, terduga teroris yang telah menandatangani kontrak selama sebulan itu tidak pernah akur dengan tetangganya.
“Kontrak. Sudah sebulan. Jadi ya sama saja, sewa di sana, tidak pernah (bergaul) dengan tetangga. Tidak pernah akur dengan tetangga. (Namanya) tidak tahu,” jelas Ida.
Ida hanya mengetahui terduga teroris itu berprofesi sebagai pedagang bubur sumsum.
Ida mengaku hanya melihat terduga teroris tersebut saat hendak berangkat kerja. “Cuma mau lihat, apakah dia mau berangkat kerja,” imbuh Ida.
Brigjen Polri Karo Penmas Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, tersangka teroris berinisial AAR merupakan residivis yang ditangkap pada tahun 2011 dan 2018 terkait kasus terorisme.
“AAR yang juga merupakan pelaku berulang dalam kasus terorisme pada tahun 2011 dan 2018 ditangkap karena merencanakan serangan teroris dengan menggunakan bahan peledak,” kata Trunoyudo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (15/6).
Trunoyudo mengatakan, pelaku diduga memiliki kaitan dengan kelompok teroris ISIS di Indonesia.
Penegakan hukum telah dilakukan terhadap tersangka berinisial AAR yang terafiliasi dengan kelompok pendukung ISIS di Karawang, Jawa Barat, jelas Trunoyudo.
Lebih lanjut, polisi menyatakan AAR merencanakan aksi terorisme dengan menggunakan bahan peledak.
Menurut Trunoyudo, hal itu dibenarkan penyidik Densus 88 Anti Teror Polri setelah menemukan sejumlah bahan peledak di kediaman AAR.
“Disita juga beberapa komponen elektronik dan bahan peledak yang akan digunakan tersangka untuk melakukan aksi terorisme,” imbuhnya.
Namun, belum diketahui secara pasti di mana letak aksi teroris yang direncanakan AAR.
Baca berita selengkapnya Di Sini.
(pop/ugo)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);