Berita Cekcok Fotografer dan Sekuriti GBK, Pengelola Sebut Ada Salah Paham

by


Jakarta, Pahami.id

Komplek Pusat Pengelolaan Gelora Bung Karno (PPKGBK) menjelaskan, terjadi keributan antara keamanan dan anggota juru potret dari Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (HIPDI) kawasan GBK, Senayan, Jakarta Pusat yang viral di media sosial.

Kepala Bagian Humas, Perundang-undangan, dan Tata Usaha PPKGBK, Asep Triyadi mengatakan, perselisihan terjadi di kantin UMKM Mandiri, Parkir Timur GBK, Senin (10/6) lalu.


Asep menjelaskan, keributan itu terjadi akibat kesalahpahaman. Kesimpulan itu didapat setelah manajemen GBK melakukan pemeriksaan internal.

Berdasarkan hasil pemeriksaan internal, ditemukan adanya kesalahpahaman antara vendor keamanan GBK dengan pengunjung yang tergabung dalam Fotografer dari HIPDI mengenai aturan/ketentuan pengambilan dokumentasi di kawasan GBK, kata Asep. dalam pernyataannya. keterangannya, Jumat (14/6).

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Asep mengatakan, pihaknya selalu berusaha mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh kepada fotografer atau videografer sebagai mitra yang mendukung berbagai kegiatan di GBK.

Ia mengaku menghubungi Sekjen HIPDI Indro Dwi S untuk berdiskusi terbuka dan menyampaikan kronologis kejadian sebenarnya dari kedua belah pihak.

Menurut dia, akan dilakukan pertemuan lanjutan dengan perwakilan komunitas fotografer atau videografer dan HIPDI untuk menyampaikan ketentuan terkait pelaksanaan kegiatan dokumentasi di kawasan GBK.

“PPKGBK juga telah menilai dan memberikan peringatan keras kepada vendor keamanan terkait kesalahpahaman dengan fotografer atau videografer,” ujarnya.

Sebelumnya viral di media sosial memperlihatkan sejumlah petugas keamanan GBK adu mulut dengan sejumlah pengunjung yang dikenal sebagai fotografer yang hendak memotret aktivitas di sekitar Kantin Parkir Timur GBK.

Belakangan diketahui, konflik kedua pihak disebabkan karena sang fotografer tidak diterima setelah ditegur pihak security karena diduga menggunakan kata-kata kasar yang kemudian memicu pertengkaran kedua pihak.

(khr/fra)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);