Jakarta, Pahami.id —
Gelombang panas ekstrem yang melanda Arab Saudi beberapa hari terakhir ini mempengaruhi proses ibadah jamaah haji.
Hal serupa juga disampaikan salah satu jamaah haji asal Indonesia bernama Edwin.
Gelombang panas yang terjadi di Arab Saudi dialami Edwin saat menunaikan ibadah haji.
“Iya betul, saat ini di sini panas sekali. Suhunya bisa mencapai 45-46 derajat Celcius,” kata Edwin. CNNIndonesia.comRabu (19/6).
Ia juga mengatakan gelombang panas telah melanda Arab Saudi sejak awal Juni.
“Puncak suhu telah terjadi sekitar tanggal 5 Juni 2024. Saat kami menunaikan wukuf di Arafah I terekam [suhu kawasan] sekitar 45 derajat Celcius,” kata Edwin.
Selain itu, ia juga memberikan berbagai tips untuk mengantisipasi gelombang panas saat menunaikan ibadah haji.
“Saat hendak berangkat haji, ustadz dan amirul haji rombongan kami memberikan peringatan mengenai cuaca ekstrem ini. Misalnya, minum air putih saat bepergian, hindari paparan panas langsung, gunakan pelindung panas seperti topi atau payung, dan juga siapkan air semprot yang bisa disemprotkan, kata Edwin.
Ia juga mengatakan, guru yang bersama rombongannya menyarankan untuk banyak minum air putih, makan buah-buahan segar, dan istirahat yang cukup.
Pencegahan dari pemerintah Arab Saudi
Menyikapi situasi tersebut, pemerintah Arab Saudi pun disebut telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
Iya betul, banyak petugas yang siap menyemprotkan air ke jemaah agar tidak dehidrasi, kata Edwin.
“Semprotan air otomatis juga telah disiapkan untuk beberapa lokasi yang ramai dikunjungi jamaah,” imbuhnya.
Hal ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah Arab Saudi untuk mengatasi gelombang panas di negaranya.
Panas ekstrem kini melanda beberapa wilayah di Arab Saudi, termasuk Mekkah dan Madinah.
Suhu di Mekkah bahkan tercatat mencapai 51 derajat Celcius pada musim haji tahun ini. Cuaca ekstrem ini juga menjadi salah satu faktor penyebab banyak jamaah yang gagal.
Pihak berwenang Saudi melaporkan merawat lebih dari 2.000 jamaah yang menderita serangan panas.
(val/dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);