Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) mengakui kebutuhan anggaran untuk rehabilitasi sekolah rusak, penyediaan ruang belajar, dan pembangunan satuan pendidikan tidak dapat dipenuhi.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Suharti menjelaskan, anggaran yang dibutuhkan untuk menangani permasalahan tersebut mencapai Rp577 triliun. Namun pemerintah hanya mampu menyediakan Rp15,3 triliun.
“Kalau dijumlahkan jumlah PAUD, SMA, dan SMK, kebutuhannya mencapai 577 T. Dan berapa satuan pendidikan yang akhirnya dapat melalui transfer daerah hanya 15,3 T. Jadi sangat-sangat jauh dari kebutuhan, kata Suharti dalam rapat Komite Pendanaan Pendidikan bersama Komisi X DPR, Rabu (19/6).
Dalam pemaparannya, Suharti merinci kebutuhan pemulihan PAUD, SD, SMP SKB, SMA, SLB, SMK mencapai Rp 124.843.268.704.614. Kemudian kebutuhan peralatan mencapai Rp 58.601.250.208.000.
<!–
ADVERTISEMENT
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Kemudian untuk kebutuhan tambahan ruangan seperti laboratorium dan perpustakaan mencapai Rp 336.612.255.980.599 dan Rp 51.536.961.774.000 untuk RKB.
Satuan pendidikan baru juga membutuhkan perkiraan sebesar Rp 5.128.107.352.000. Jadi jumlah yang dibutuhkan adalah Rp 576.721.844.019.213.
Suharti menyebutkan, 1.841 kabupaten belum memiliki SMA/SMK. Selain itu, 44 kabupaten/kota juga belum memiliki SLB.
Secara keseluruhan anggaran pendidikan tahun 2024 sebesar Rp 665,024 triliun. Dari jumlah itu, Rp31,101 triliun dialokasikan untuk anggaran pendidikan dasar dan menengah.
Diakui Suharti, anggaran APBN tidak mampu menutupi lebih banyak kebutuhan dana pendidikan. Menurut dia, perlu ada percepatan terutama dalam pemindahan daerah untuk menuntaskan rehabilitasi satuan pendidikan.
“Kami harapkan anggarannya dari APBD. Karena anggarannya ada di APBD,” ujarnya.
“Seperti dilansir Dirjen KDN, ada pemerintah daerah yang mengalokasikan anggarannya tidak kurang dari 20 persen. Mungkin itu yang bisa kita dorong untuk diberikan amanah menyiapkan anggarannya,” imbuhnya.
(yla/fra)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);
