Jakarta, Pahami.id —
Pimpinan Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Paman Imin mendukung gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi pemilu langsung di tingkat tersebut pemilu daerah untuk mengaktifkan pemilihan ulang DPRD.
Diakuinya, pilkada langsung yang disebut Prabowo berbiaya tinggi memang benar adanya.
Pak Prabowo bilang yang menang pusing, yang kalah pusing. Demokrasi seperti ini mahal sekali. Jadi salah satu semangat demokrasi Indonesia adalah musyawarah mufakat, kata Cak Imin dalam acara tersebut. Gedung Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jawa Barat, Jumat sore (13/12) dikumpulkan Berita Terkini.
Meski mendukung penilaian langsung terhadap pilkada, Cak Imin menegaskan perlu dibahas lebih mendalam apakah DPRD merupakan pengambil keputusan seluruh pilkada atau tidak.
“Yah, saya kira saya mendukung gagasan evaluasi pilkada langsung di tingkat pilkada. PKB juga mendukungnya. Soal mekanismenya, apakah langsung dari DPRD? Apakah semuanya (oleh) DPRD? Mari kita bahas bersama-sama. , “katanya.
Terkait anggapan pilkada pilihan DPRD bisa mengebiri hak masyarakat, kata Cak Imin, nanti akan dikaji pelaksanaannya. Yang jelas demokrasi berbiaya tinggi hanya menguntungkan mereka yang punya uang besar.
“Iya makanya mari kita bahas semua pendapat karena demokrasi biaya tinggi hanya akan memenangkan pemilik uang, maka rakyat juga akan dirugikan,” kata Cak Imin.
Tentu kita berusaha memperbaiki sistem, bukan hak demokrasi. Tapi saya kira gagasan DPRD itu gagasan awal yang harus terus kita diskusikan, imbuhnya.
Sebelumnya, Prabowo berencana calon bupati akan dipilih kembali oleh DPRD dalam pidatonya di acara puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar, Sentul, Kamis (12/12) sore.
Ia menilai, seperti yang diterapkan di negara lain, sistem tersebut dinilai lebih efisien dan tidak memakan banyak biaya. Prabowo mengatakan usulan ini akan mengurangi anggaran yang harus dikeluarkan negara dalam penyelenggaraan pilkada.
Saya lihat negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali pilih anggota DPRD, sekali pilih, baru DPRD pilih gubernur dan bupati, kata Prabowo.
Kata Prabowo, hal ini turut memberikan tekanan pada anggaran yang harus dikeluarkan negara untuk menyelenggarakan pilkada. Ia juga menyatakan, uang anggaran Pilkada bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting bagi masyarakat.
“Efisiennya, kita tidak mengeluarkan uang seolah-olah kita kaya, uang yang bisa menghidupi anak kita, uang yang bisa memperbaiki sekolah, bisa memperbaiki irigasi,” kata Prabowo.
“Sebenarnya banyak sekali pimpinan parpol di sini. Sebenarnya kita bisa memutuskan malam ini, bagaimana?” dia menambahkan.
Prabowo juga menyinggung tingginya biaya politik yang harus ditanggung oleh peserta pilkada. Pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyatakan, perlunya pembenahan sistem yang perlu dibenahi bersama.
“Mungkin sistem ini terlalu mahal. Benarkah? Dari wajah mereka yang menang, saya lihat yang menang sudah lelah, apalagi yang kalah,” kata Prabowo.
Puluhan triliun dihabiskan dalam satu atau dua hari, dari negara dan dari tokoh politik masing-masing, tambahnya.
(pta/pta)