Makassar, Pahami.id —
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memetakan wilayah rawan konflik sosial pada masa kampanye Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.
Daerah yang terkena konflik pada masa kampanye adalah Kabupaten Pinrang, Takalar, Bulukumba, Maros, Wajo, Enrekang, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Pangkep, Sinjai, Luwu dan Soppeng.
“Kita tahu grafik penanganan pelanggarannya, kita tahu pada pemilu lalu seberapa tinggi urutan suara ulang, kemudian banyaknya pelanggaran saat kampanye menjadi acuan yang memperkuat posisi kontrol dan pengawasan kita di beberapa daerah, “ucap Selatan. Ketua Bawaslu Sulawesi Mardiana Rusli, Selasa (10/9).
Berdasarkan hasil penelusuran Bawaslu, lanjut Mardiana, kerentanan di beberapa daerah di Sulsel terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) masih cukup tinggi.
“Contohnya, hasil penanganan pelanggaran yang kita lakukan pada masa pemilu kali ini ada tiga daerah yang relatif tinggi seperti di Luwu Timur ada 18 kasus yang sudah kita tangani, di Pinrang ada 28 kasus yang sudah kita proses dan di Pangkep juga ada 9 kasus bahkan ada beberapa daerah yang cukup vital karena keterlibatan ASN, ujarnya.
Hal ini, menurut Mardiana, menjadi pengingat bagi semua pihak atas realitas yang terjadi sepanjang momentum Pilkada, termasuk calon calon, untuk mewaspadai situasi tersebut.
“Kami berharap situasi pemilih ini juga memberikan dampak yang baik dibandingkan pemilu periode sebelumnya, dimana Sulawesi Selatan merupakan daerah yang relatif aman pasca pemilu. Kita juga berharap pemilu ini memberikan nilai yang baik bagi Sulsel dan juga telah disampaikan oleh Plt Gubernur bahwa akan ada “kegiatan intervensi di beberapa titik yang dianggap rawan,” jelasnya.
(mir/sfr)