Jakarta, Pahami.id —
Kematian Presiden Iran Ibrahim Raisi Pekan lalu memunculkan berbagai spekulasi seperti pergantian pemimpin tertinggi hingga ancaman Perang Dunia Ketiga.
Para pejabat AS merasa prihatin tak lama setelah helikopter yang membawa Raisi dan rombongannya jatuh pekan lalu.
Menurut laporan Politik pada Senin (20/5) muncul kekhawatiran Iran akan menuduh AS dan Israel melakukan sabotase transportasi tersebut.
“Untuk sementara waktu, bukanlah pertanyaan gila untuk bertanya ‘Apakah ini awal mula Perang Dunia III,'” kata seorang pejabat AS.
Narasi serupa juga populer di media sosial X.
Tak lama setelah kabar meninggalnya Raisi, kata “Mossad”, badan intelijen asal Israel, “Iran” dan “PD III” menjadi trending di Indonesia.
Beberapa netizen menduga jika Israel benar-benar terlibat dalam tragedi tersebut, maka bisa memicu Perang Dunia III.
Namun sejauh ini belum ada informasi intelijen yang menyebutkan jatuhnya helikopter tersebut akibat sabotase. Hasil penyelidikan awal juga menyatakan tidak ada penyerangan dalam kecelakaan tersebut.
Helikopter yang membawa Raisi dan rombongan jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur pada 19 Mei.
Total penumpang helikopter tersebut tercatat sembilan orang dan semuanya meninggal dunia. Mereka adalah Menteri Luar Negeri Hossein Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur, kepala keamanan, Imam Masjid Tabriz, dan awak pesawat.
Sebelum jatuhnya helikopter, hubungan Iran dan Israel sedang memanas. Konflik kedua negara ini semakin memuncak setelah tentara Zionis melancarkan invasi ke Palestina.
Iran merupakan salah satu negara yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Pada awal invasi, Iran bahkan meminta dunia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel.
Pasukan Iran dan Israel juga saling menyerang pada bulan April.
Awalnya, Israel menyerang fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah dan menewaskan puluhan orang. Salah satu korban tewas adalah seorang komandan pasukan khusus Iran.
Hampir dua minggu kemudian, Iran menyerang Israel secara langsung menggunakan rudal dan drone.
Hubungan antara Iran dan AS juga tegang, terutama ketika membahas perundingan nuklir.
(isa/bac)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);