Jakarta, Pahami.id —
Ditjen Polda Banten dan Polairud mengevakuasi enam nelayan tewas dan satu korban kritis dari kapal KM Sri Mariana yang berlabuh di Pulau Tempurung, Perairan Merak, Banten, Minggu (4/8)
Direktorat Sumber Daya Udara dan Air Polda Banten Kompol Yunus Hadith Pranoto mengatakan, pihaknya mendapat informasi pada pukul 00.30 WIB ada enam jenazah di KM Sri Mariana dan satu orang dalam kondisi kritis.
Selain itu, ada delapan penumpang di kapal yang mendapat perawatan medis.
Mendapat informasi tersebut, anggota Ditpolairud melakukan patroli dan pemeriksaan kapal.
Selain itu pada pukul 05.30 WIB pada koordinat 05°52’374″ LS – 106°58’453″ BT ditemukan berdasarkan informasi awal, kemudian kapal nelayan tersebut berlabuh di KMB Pelangi di perairan Pulorida,” kata Yunus di Serang. , Minggu.
Jenazah keenam nelayan tersebut dipindahkan menggunakan kantong jenazah untuk dibawa ke RS Drajat Prawira, Serang. Sementara sembilan orang sakit lainnya, satu di antaranya kritis, telah dipindahkan ke RS Krakatau Steel.
Korban meninggal dunia adalah Abdul Mujani, Handayana alias Rohmat, Agung, Irfan, Agung Prasetyo, Irvan Septian alias Rifki.
Sedangkan nelayan yang sakit adalah Rasmen, Slamet Puryanto, Anam Suryana, Winarto, Khaerul Ikhwan, Akmal Maulana, Dian Mulyadi, Dedi, Edi Zaenudin.
Yunus mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian nelayan tersebut.
Penyebab kematian dan penyakit yang diderita korban masih menunggu hasil visum dan autopsi, ujarnya.
(Antara/anak-anak)