Berita Apa itu UNIFIL, Pasukan Perdamaian PBB yang Ada di Lebanon?

by


Jakarta, Pahami.id

Pasukan Sementara PBB di Lebanon atau BERSATU adalah pasukan penjaga perdamaian PBBPBB), yang ditempatkan di wilayah ini Libanon.

Dilansir dari situs resmi PBB, UNIFIL didirikan oleh Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pada tahun 1978 sebagai upaya meredam ketegangan di kawasan perbatasan Lebanon-Israel.


Pada tanggal 11 Maret 1978, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Lebanon melakukan serangan besar-besaran di dekat wilayah Lebanon-Israel. Serangan itu menyebabkan ribuan orang tewas dan terluka.

Akibat serangan tersebut, tentara Israel (IDF) melakukan serangan balik terhadap PLO di Lebanon pada tanggal 14 hingga 15 Maret 1978. Tak hanya menyerang, Israel saat itu juga berusaha menduduki seluruh wilayah di Lebanon, kecuali kota Tirus dan sekitarnya.

Pada tanggal 15 Maret, pemerintah Lebanon akhirnya melakukan protes ke DK PBB terkait penyerangan ini. Lebanon kemudian mengklaim bahwa serangan itu tidak ditujukan kepada Palestina, melainkan kepada masyarakat negara tersebut.

Menanggapi protes Lebanon, Dewan Keamanan PBB kemudian mengeluarkan resolusi pada 19 Maret yang menyerukan militer Israel untuk segera menghentikan serangannya di Lebanon. Puncaknya, pada tanggal 23 Maret 1978, Dewan Keamanan PBB membentuk UNIFIL sebagai upaya meredam ketegangan kedua negara.

Memiliki lebih dari 10 ribu anggota

Saat ini UNIFIL mempunyai 10.541 anggota. Dari jumlah tersebut, 9.532 orang berstatus militer, 802 orang berstatus sipil, dan 202 orang lainnya berstatus pegawai.

Namun UNIFIL kini juga memiliki sekitar 13.000 anggota yang tidak terdaftar. Jumlah tersebut terdiri dari anggota PBB, negara lain, dan penduduk setempat.

Sejauh ini, ada sekitar 10 negara yang setia menyumbangkan personelnya untuk UNIFIL. Negara-negara tersebut adalah india, India, Ghana, Nepal, Italia, Malaysia, Spanyol, Prancis, Tiongkok, dan Irlandia.

Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang anggota UNIFIL terbanyak, yaitu 1.234 orang. Sedangkan India dan Ghana berada di posisi ke-2 dan ke-3 dengan total kontribusi masing-masing 895 dan 875 personel.

UNIFIL menerima bantuan keuangan langsung dari PBB. Dana ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota UNIFIL di Lebanon. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk membeli perlengkapan persenjataan tentaranya.

(gas/dna)