Berita Anak-anak yang ‘Diculik’ Rusia Telah Didoktrinasi

by

Jakarta, Pahami.id

Wanita pertama Olena Zelenska anak ekspres Ukraina dibawa secara ilegal oleh Rusia diindoktrinasi oleh propaganda Negara Beruang Merah.

Dalam wawancara eksklusif dengan pembawa berita senior CNNTV Indonesia Desi Anwar di Kyiv, Zelenska mengatakan bahwa anak-anak dan remaja sedang “dididik kembali” oleh Rusia tentang identitas nasional mereka, hingga cara mereka mengucapkan nama mereka sendiri.


Hal itu diketahui berdasarkan pengakuan anak-anak yang berhasil dibebaskan.

“Mereka bilang ada kelas yang disebut ‘pelatihan patriotik’. Anak-anak diberitahu bahwa mereka sekarang adalah warga negara Rusia dan mereka wajib mempelajari lagu kebangsaan Rusia,” kata Zelenska dalam wawancaranya.

“Mereka diberikan dokumen identitas lainnya, antara lain paspor, perubahan nama, dan ejaan nama,” lanjutnya.

Dari 19.500 anak yang dibawa secara ilegal ke Rusia, sekitar 386 berhasil dipulangkan. Ribuan lainnya, menurut Zelenska, sangat sulit dideportasi karena berbagai kendala akibat intrik Rusia.

[Gambas:Video CNN]

Zelenska mengatakan Rusia sengaja mempersulit Ukraina untuk menemukan anak-anak tersebut dengan mengubah nama mereka berdasarkan ejaan Rusia.

“Membingungkan kalau dilacak. Karena misalnya (nama Ukraina anak itu) Mykyta. Kalau ditulis gaya Rusia itu Nikita,” ujarnya.

“Jika nanti anak ini ditemukan, dan dia memang ditemukan, maka akan sangat menghambat pencarian. Artinya, Rusia akan mengambil banyak langkah untuk memastikan anak tersebut hilang dan tidak dapat ditemukan,” imbuhnya.

Zelenska mengatakan anak tersebut mungkin sekarang berada di panti asuhan. Banyak dari mereka yang ‘dipromosikan’ untuk diadopsi oleh keluarga Rusia.

“Tahun lalu, mereka (Rusia) melonggarkan persyaratan administratif untuk mengadopsi anak-anak Ukraina ke keluarga Rusia. Sekarang mereka mencoba mempopulerkan adopsi anak-anak Ukraina di kalangan penduduk mereka,” kata Zelenska.

Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak dilancarkan pada Februari 2022.

Rusia terus menyerang negara tetangganya dan menargetkan wilayah-wilayah penting, termasuk ibu kota Kyiv.

Gara-gara invasi ini, Rusia sejak lama dianggap melakukan kejahatan perang di Ukraina. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bahkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova pada Maret lalu.

Keduanya dituduh melakukan kejahatan memulangkan anak-anak Ukraina secara ilegal ke Rusia.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);