Berita Amnesty Kritik RI Mau Tampung Warga Gaza: Malah Sejalan Skenario Trump

by
Berita Amnesty Kritik RI Mau Tampung Warga Gaza: Malah Sejalan Skenario Trump


Jakarta, Pahami.id

Amnesty International Sangat kritis terhadap rencana Presiden Indonesia Prabowo Subianto menampung setidaknya 2.000 orang Palestina Dari Jalur Gaza di Pulau Galang.

Wakil Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena, mempertimbangkan rencana untuk mendukung proposal Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ingin memindahkan Gaza dari tanah dan rumah mereka sendiri.


Rencana itu ditentang oleh komunitas internasional meskipun Trump berpendapat bahwa pemukimannya adalah untuk rekonstruksi Gaza yang telah dihancurkan oleh invasi kejam Israel sejak Oktober 2023.

“Rencana tersebut harus ditangani secara kritis, meskipun pemerintah telah menyampaikan kebijakan kemanusiaan, tetapi jika tidak hati -hati, itu sejalan dengan pemerintah Israel dan Trump Amerika Serikat yang ingin mengosongkan jalur Gaza dengan memindahkan 2 juta warga negara ke luar negeri,” kata Wirya pada hari Senin (11/8).

“Semua bentuk penghapusan warga Palestina dari daerah yang diduduki di luar sukarelawan dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Indonesia harus berhati -hati. Rencana tersebut tampaknya ingin mendukung pendudukan Israel di Gaza,” katanya.

Wirya mengatakan bahwa Indonesia harus menolak semua rencana dan upaya yang memungkinkan Gazae meninggalkan tanah dan rumah mereka sendiri. Menurutnya, Indonesia harus fokus pada pertempuran “akhir pembantaian dan apartheid Israel”, mendorong perjanjian gencatan senjata, dan memastikan bantuan kemanusiaan untuk tetap terbuka untuk Gaza.

Selain itu, Wirya juga mempertanyakan pertanyaan langsung Indonesia untuk bergerak dan mengakomodasi orang -orang Gaza yang jauh dari rumah mereka seperti rencana pemerintah Indonesia.

Trump pertama -tama menggemakan proposal untuk memindahkan Gaza ke negara lain sejak Januari. Pada saat itu, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang dapat mengakomodasi Gaza.

Namun, pada saat itu, Indonesia sangat menyangkal wacana untuk mengakomodasi gazanus ini. Sementara itu, pada hari Kamis (7/8), Kantor Komunikasi Presiden (CPO) mengumumkan bahwa Prabowo telah mengarahkan pemerintah untuk mengakomodasi 2.000 Gaza di Pulau Galang dan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui udara.

Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Nasbi mengatakan arahan itu disampaikan sehingga Indonesia dapat membantu memperhatikan rakyat Gaza dari invasi Israel.

“Ya, untuk bantuan perawatan ini, ini adalah kegiatan kemanusiaan,” kata Hasan di Jakarta pada hari Kamis.

Metode pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Gaza juga telah dikritik oleh beberapa aktivis hak asasi manusia dan sukarelawan kemanusiaan karena mereka tidak efektif dan membahayakan kehidupan orang -orang Gazaan. Akibatnya, beberapa insiden pengiriman terkondisi udara sebenarnya menyebabkan cedera, di mana penduduk dalam perburuan untuk bantuan bahkan memukul sampai dia meninggal.

“Ini telah terjadi sejak Januari tetapi telah bertiup setelah pembicaraan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Kata Wirya.

Selain itu, menurut Wirya, orang -orang Gaza yang ditransfer sementara ke Indonesia tidak dapat kembali ke situasi tersebut. Dia juga berasumsi bahwa Indonesia harus dapat menjamin hak -hak dasar Gazaan yang dipenuhi saat ditempatkan di Pulau Galang. Sementara itu, masih ada 12 ribu pengungsi dan pencari suaka di Indonesia yang belum terpenuhi untuk hak -hak dasar mereka selama bertahun -tahun.

Selain Wirya, pengamat hubungan internasional dari Padjadjaran University Teuku Rezasyah juga memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, meskipun rencana pemerintah Indonesia, Amerika Serikat dan Israel dapat menafsirkan bahwa Indonesia patuh pada niat mereka.

“There is the potential of Israel and the United States interpreted Prabowo’s plan as a weakness of Indonesia, where they succeed in Pressuring Indonesia. With a very sophisticated Global Diplomacy, Israel and the United States Could have made a scenario have given certain concessions to Indonesia, In return for accepting Sick Palestinians, “Rezasyah said to Pahami.id.

Rezasyah mengatakan bahwa Indonesia harus dengan hati -hati merencanakan perlindungan orang -orang Gaza, terutama untuk memastikan mereka dapat kembali ke rumah dan tanah air mereka sendiri.

“Pemerintah Indonesia juga harus menekankan bahwa jika presiden rencana Prabowo tidak ada hubungannya dengan rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel di masa depan,” katanya.

(RDS)