Jakarta, Pahami.id –
Polisi Distrik Jawa Barat Menyebut Kelompok Anarko memicu penembakan gas air mata Di Jalan Tamansari, Bandung menyebar ke Universitas Islam Kampus Bandung (UNISBA) dan Universitas Pasundan (UNPA).
Komisaris Hubungan Masyarakat Polisi Jawa Barat Hendra Rochmawan mengatakan insiden itu dimulai selama patroli TNI-Poly berskala besar menemukan batu, kayu dan ban di jalan.
“Dan pada saat yang sama sekelompok orang mengenakan pakaian hitam dan diduga Anarko, mereka adalah orang -orang yang awalnya menutup jalan dan membentuk sanksi di taman sementara,” kata Hendra kepada wartawan pada hari Selasa (2/9).
Hendra mengatakan kelompok Anarko juga merencanakan skenario untuk memicu pihak berwenang. Dia mengatakan mereka sengaja memancing dan memaksa pejabat untuk mundur ke kampus UNISBA.
Tindakan itu dilakukan dengan tujuan menyerang kampus. Namun, Hendra mengklaim bahwa petugas tidak diprovokasi dan segera tersapu di sepanjang jalan.
“Anarko (kemudian) diprovokasi dari dalam kampus UNISBA dengan melemparkan bom Molotov pada drive dua roda dan kata -kata kasar seorang brimob, terlihat di video kami,” kata Hendra.
“Tim kemudian menembak gas air mata di jalan raya yang kemudian ditutupi dengan angin ke tempat parkir Unisba,” katanya.
Hendra mengatakan itu yang diinginkan kelompok Anarko, yang bertentangan dengan petugas dan para siswa.
Faktanya, kata Hendra, kelompok Anarko sengaja membingkai di media sosial bahwa para pejabat memasuki kampus, membawa peluru karet dan gas air mata.
“Semua ini adalah Hoaks, pada kenyataannya, di lapangan tidak ada petugas yang memasuki kampus dan tidak ada senjata, jarak petugas berjarak sekitar 200 meter dari kampus UNISBA dan tidak ada tembakan di kampus, semua ke jalan raya, di mana kelompok -kelompok kulit hitam berkumpul dan memblokir jalan yang terbakar,” katanya.
(Dis/isn)