Jakarta, Pahami.id —
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan terdapat 83 perguruan tinggi swasta (PTS) yang menggunakan pinjaman online (Tembam) untuk membantu siswa membayar biaya sekolah.
“Dan ini sudah terjadi. Kalau tidak salah ada 83 perguruan tinggi yang menggunakan Pinjol untuk membantu pembiayaan mahasiswanya,” kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (3/7).
“Dan sebagian besar perguruan tinggi swasta cukup terkenal,” imbuhnya.
Meski begitu, Muhadjir tidak merinci nama kampus swasta yang mengimplementasikan platform Pinjol tersebut.
Ia hanya menjelaskan, konotasi Pinjol saat ini berdampak negatif di masyarakat. Namun, Pinjol dinilainya sebagai sebuah inovasi teknologi di tengah maraknya teknologi digital.
Baginya, aplikasi Pinjol merupakan peluang yang baik asalkan tidak disalahgunakan untuk tujuan yang buruk. Ia juga mencontohkan, platform Pinjol berbeda dengan perjudian online yang bisa dikenakan sanksi pidana jika bermain.
“Pinjol sebagai platform harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, tentunya dengan pengawasan yang ketat. Itu tanggung jawab OJK dan PPATK,” ujarnya.
Muhadjir mengatakan, Pinjol jika digunakan untuk tujuan baik justru bisa membantu membiayai biaya kuliah mahasiswa. Selain itu, menurutnya akan lebih baik jika perguruan tinggi dapat memberikan subsidi bunga pinjaman mahasiswa yang menggunakan platform ini untuk biaya pendidikan.
“Kalau bicara kampus, kampus harus bertanggung jawab. Kalau perlu kampus menguranginya dengan subsidi tunjangan. Itu cara yang baik untuk mendidik mahasiswa. Dari pada mahasiswa yang bekerja angkat tangan minta tolong. Itu cara yang baik untuk membuat mereka Punya semangat juang, dia berusaha tidak hanya meminta bantuan termasuk orang tuanya,” ujarnya.
(rzr/DAL)