Berita Alasan Warga Korsel Ramai-ramai Mau Pecat Presiden Yoon Suk Yeol

by


Jakarta, Pahami.id

Hampir satu juta orang Korea Selatan menandatangani petisi yang menuntut Presiden Yoon Yuk Seol untuk diadili.

Petisi tersebut, yang diluncurkan di situs Majelis Nasional pada tanggal 20 Juni, meminta parlemen untuk mengajukan rancangan undang-undang untuk memakzulkan Yoon.

Yoon Suk Yeol ditekan untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena dianggap tidak layak untuk posisi tersebut.


Dalam isi petisinya, Yoon dituding melakukan korupsi dan mengambil tindakan yang dapat memicu risiko perang dengan Korea Utara.

Selain itu, ia juga dianggap telah membuat warga Korea Selatan terkena risiko kesehatan dengan tidak mencegah Jepang membuang limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Hingga 1 Juli awal pekan ini, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 811.000 orang.

Karena banyaknya orang yang ingin menandatangani, website tersebut tidak dapat diakses selama empat jam.

Kantor Kepresidenan Korea Selatan belum mengomentari petisi tersebut. Sementara itu, Majelis Nasional menyatakan akan segera menangani masalah ini.

Profesor di Pusat Penelitian Studi Korea Universitas Monash, Andy Jackson, mengatakan petisi tersebut mencerminkan ketidakpuasan masyarakat Korea Selatan terhadap kinerja Yoon.

“Mengingat banyaknya tanda tangan dan ketidakpuasan yang meluas, komite kemungkinan akan merekomendasikan tindakan lebih lanjut,” kata Jackson seperti dikutip ABC Net.

Di Korea Selatan, parlemen dapat menyerukan pemakzulan presiden jika ia memperoleh dua pertiga suara mayoritas.

Jika pemungutan suara ini tercapai, Mahkamah Konstitusi dapat mempertimbangkan pemberhentian atau pengangkatan kembali presiden.

Jackson menduga jika parlemen dan Mahkamah Konstitusi tidak turun tangan, besar kemungkinan kemarahan masyarakat akan semakin meningkat dan bisa terjadi demonstrasi massal.

Parlemen Korea Selatan sudah dua kali memakzulkan presidennya, yakni Roh Moo Hyun pada tahun 2004 dan Park Geun Hye pada tahun 2017.

Menurut Jackson, pemecatan Yoon kali ini “sangat mungkin terjadi”.

Namun asisten profesor ilmu politik di North Greenville University, Jong Eun Lee, punya penilaian berbeda. Katanya, pemecatan Yoon tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena upaya ini didorong oleh pihak oposisi.

(isa/dna)