Berita 3 Sekutu AS Murka ke Israel sampai Kisah Ibu Negara China Asal RI

by

Daftar Isi



Jakarta, Pahami.id

Tiga negara di Eropa adalah sekutu dekat Amerika Serikatmengancam akan memberlakukan pembatasan Israel Karena invasi kejam mereka di Gaza Strip.

Sementara itu, tidak banyak orang yang tahu, keturunan Cina-India yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, dulunya adalah wanita Cina pertama.


Berikut ulasan di International Flash Today, Rabu (5/21).

Tiga negara Eropa yang dekat dengan Amerika Serikat berencana untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel setelah invasi brutal dari Jalur Gaza Palestina hingga hari ini.

Inggris, Prancis, dan Kanada telah mengkonfirmasi bahwa invasi pasukan Israel sangat menentang perluasan pemukiman ilegal di Tepi Barat, Palestina.

Melalui pernyataan bersama, tiga negara Eropa awalnya mendukung Israel memperingatkan bahwa akan ada “reaksi kuat” jika Tel Aviv tidak segera menghentikan operasi militer terbaru di Gaza dan menewaskan lebih dari 140 orang dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintah India akan menghapus sistem kasta melalui pengumpulan data populasi atau sensus yang akan dijalankan untuk beberapa waktu di masa depan.

Ada empat kasta di India, yaitu Brahmana, Knight, Waisya, dan Sudra. Kelompok OBC biasanya memasuki kelompok Sudra.

Selain kasta besar ini, India juga memiliki kelas sosial lain yang dianggap di luar kasta utama. Kelas sosial adalah Dalit, orang yang dianggap paling rendah atau bahkan ilegal untuk disentuh.

Dalit adalah sekelompok orang yang dianggap ilegal untuk disentuh. Mereka biasanya berasal dari tenaga kerja pertanian atau lebih rendah dari itu.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa Oei Hui Lan, seorang wanita Cina-Indonesia yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, dulunya adalah wanita Cina pertama.

Oei Hui Lan, yang dikenal sebagai Madame Wellington Koo, adalah mantan istri Presiden Tiongkok pada tahun 1926-1927 Wellington Koo atau Koo Vi Kyuin.

Oei Hui Lan adalah putri Crazy Rich Semarang pada waktunya, Oei tiong ham. Oei Tiong Ham adalah seorang pengusaha Chuina yang lahir di Semarang pada tahun 1866.

(Tim/DNA)