Berita 2 Perempuan Muslim Diserang di Mall Melbourne, PM Australia Buka Suara

by


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese Mengutuk serangan “sangat tercela” terhadap dua wanita Muslim di pusat pembelian -tim di Melbourne pada 13 Februari.

Polisi Victoria pada hari Rabu (19/2) mengungkapkan seorang wanita yang diduga menyerang dua wanita Muslim setiap 30 tahun dan 26 tahun. Keduanya menderita cedera yang tidak mengancam jiwa.

Polisi mengatakan tersangka akan diajukan di Pengadilan Melbourne Magistrates atas dugaan serangan itu.


Orang Alban menekankan bahwa diskriminasi terhadap Muslim dan Muslim atau Islamofobia sering dianggap serius oleh pemerintah seperti diskriminasi terhadap ras dan agama lain, termasuk sentimen anti-Semitisme.

Ketika ditanya apakah pemerintah akan merespons lebih cepat jika insiden itu merupakan kasus anti-Emit, orang Alban mengatakan kepada wartawan bahwa menyerang siapa pun karena keyakinan mereka “tercela.”

“Saya mempertimbangkan semua serangan terhadap orang -orang berdasarkan kepercayaan mereka, dan mereka harus menghadapi semua tim hukum,” kata Albanese pada hari Rabu (19/2) seperti yang disebutkan Afp.

Orang Albana sebelumnya menerima kritik karena dia tidak mengutuk serangan dengan cepat.

Para pemimpin Australia telah mengutuk serangkaian anti-peristiwa dalam beberapa bulan terakhir, terutama sejak invasi kejam Israel ke Jalur Gaza Palestina pada Oktober 2023.

Beberapa insiden anti-analitik terjadi, termasuk pembakaran Pusat Perawatan Anak di Sydney, insiden pemboman kebakaran di Melbourne, dan grafiti anti-Semit di komunitas Yahudi.

Tetapi pada hari Senin, Federasi Dewan Islam Australia menyatakan keprihatinannya terhadap tren serangan terhadap umat Islam.

“Respons (PM) masih tidak memadai,” kata Presiden Federasi Dewan Islam Australia Rateb Jneid dalam sebuah pernyataan.

“Jika dibandingkan dengan perhatian cepat dan signifikan yang diberikan pada insiden yang lebih ringan yang mempengaruhi komunitas lain, ketidakseimbangan reaksi ini tidak hanya terlihat, tetapi juga tidak dapat diterima.”

Sementara itu, Duta Besar Anti-Islam Nasional, Aftab Malik, pada hari Selasa meminta para pemimpin Australia untuk mengutuk serangan itu dan berinvestasi dalam membuat Muslim aman.

“Semua bentuk kebencian harus dihentikan,” katanya kepada penyiar itu ABC Australia.

Khawaja mengunggah media sosial sehingga serangan terhadap komunitas Muslim “ditutup.”

Tapi dia menyambut tindakan Albanese dan para pemimpin oposisi negara yang “membuat suara” pada masalah tersebut.

(RDS/BAC)