Jakarta, Pahami.id –
Lebih dari 10.000 karyawan Badan Pengembangan Internasional AS (USAID) Mengancam akan dipecat setelah pemerintah Donald Trump Potong bantuan di luar negeri.
Beberapa sumber mengatakan pemerintah Trump hanya akan menggunakan 294 staf USAID. Angka ini mencakup 12 staf di Biro Afrika dan delapan di Asia.
Satu sumber juga mengatakan bahwa beberapa staf mulai menerima pemberitahuan Pengakhiran Ketenagakerjaan (PHK).
USAID menggunakan lebih dari 10.000 orang di seluruh dunia. Sekitar dua pertiga berada di luar Amerika Serikat.
Menanggapi situasi tersebut, mantan Kepala USAID Brian Atwood mengatakan pemecatan besar staf akan membunuh agensi yang telah membantu jutaan orang di dunia.
“Itu terlalu banyak. Banyak orang tidak akan bertahan hidup,” kata Atwood, ReutersKamis (6/2).
USAID mendistribusikan miliaran dolar ke organisasi atau lembaga untuk berbagai proyek di seluruh dunia. Proyek ini biasanya mencakup pendidikan, kesehatan, keselamatan, demokrasi, bantuan kemanusiaan, dan upaya untuk mengurangi kemiskinan.
Pemerintah Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan hari libur bagi semua pekerja USAID di seluruh dunia dan memanggil mereka yang bekerja di luar negeri.
Trump mengambil langkah ini untuk memperbaiki USAID dan dikatakan dikombinasikan dengan Kementerian Luar Negeri. Namun, tidak jelas apakah kedua lembaga tersebut dapat digabungkan karena USAID dibentuk dan didanai oleh hukum hukum.
Saat ini, Menteri Luar Negeri Marco Rubio telah mengidentifikasi dan mendirikan Program Prioritas Pemerintah AS.
USAID dalam siaran resmi juga menyatakan bahwa pada 7 Februari, semua staf direkrut oleh agensi di seluruh dunia selama liburan administratif.
“Kecuali untuk staf yang ditentukan yang bertanggung jawab atas fungsi -fungsi penting, kepemimpinan inti, dan program yang ditunjuk khusus,” kata pernyataan USAID.
Beberapa juga menganggap bahwa banyak orang meninggal karena penutupan dan pemecatan ribuan staf USAID.
Badan tersebut memberikan bantuan kepada sekitar 130 negara pada tahun 2023. Penerima negara konflik dan negara -negara -negara -negara kemiskinan akut seperti Ethiopia, Somalia, Kongo, Yaman, Afghanistan, ke Ukraina.
(Yesus/BAC)