Pahami.id – Film Siksa Neraka yang sukses di Tanah Air sempat dilarang tayang di Malaysia dan Brunei Darussalam. Film horor religi arahan sutradara Anggy Umbara ini dipastikan tidak akan bisa disaksikan oleh warga negara tetangga.
Kabar ini diumumkan oleh Antenna Entertainment, distributor film Indonesia di dua negara tersebut.
“Buat kalian yang sudah menunggu, Penyiksaan Neraka dilarang di Malaysia dan Brunei,” tulisnya seperti dikutip Rabu (10/1/2024).
Masih belum jelas apa yang menyebabkan Torment to Hell dilarang di sana. Meski mayoritas penduduk kedua negara ini beragama Islam.
Siska Neraka merupakan film horor religi tentang orang-orang yang mendapat hukuman di akhirat karena perilaku buruknya di dunia.
Film-film seperti ini seharusnya menjadi peringatan bagi umat Islam. Oleh karena itu, banyak orang bertanya-tanya mengapa Penyiksaan Neraka dilarang.
Ini bukan kali pertama film Indonesia dilarang tayang di Malaysia. Sebelumnya ada dua film yang bernasib sama. apa pun?
1. Rumah Perawan (2009)
Rumah Dara merupakan film horor yang disutradarai oleh Kimo Stamboel. Film ini dibintangi oleh Shareefa Daanish dan Julie Estelle.
Cukup sukses di Indonesia, Rumah Dara sempat ditampilkan di Singapura, Amerika Utara, dan Korea. Namun film ini tidak lolos sensor di Malaysia dan dilarang tayang di negara tetangga.
Rumah Dara bercerita tentang sekelompok anak muda yang terjebak di rumah seorang pembunuh misterius. Banyak sekali adegan gore alias gore yang cukup sadis.
2. Serangan 2: Berandal (2014)
Selain Rumah Dara, The Raid 2: Berandal merupakan film terlarang di Malaysia. Film ini awalnya dijadwalkan tayang perdana pada 27 Maret 2014, namun tidak pernah dibuat.
Pemerintah Malaysia melarang penayangan sekuel The Raid (2011) tanpa membeberkan alasannya. Warganet menduga alasannya karena banyak adegan yang mengandung kekerasan.
Plot film ini berpusat pada balas dendam Iko Uwais sebagai Rama terhadap Bejo (Alex Abbad), pembunuh saudaranya. Banyak adegan aksi yang penuh darah.
Itulah dua film selain Siksa Naraka yang dilarang tayang di Malaysia. Bagaimana menurutmu?
Kontributor: Chusnul Chotimah