Gejala dan Risiko Sindrom Kelelahan Kronis – Gaya

by

Indonesia. Bersama, Jakarta – Sindrom kelelahan Kronis mengakibatkan kekurangan energi saat melakukan aktivitas. Seseorang mudah merasa lelah dan mengantuk saat mengalami sindrom ini. Salah satu gejala sindrom kelelahan kronis adalah mengalami kelelahan yang luar biasa bahkan saat istirahat.

Kutipan Jalur Kesehatan, sindrom kelelahan kronis atau ensefalomielitis mialgia disebabkan oleh beberapa hal, seperti stres, gangguan psikologis, dan infeksi virus. Gejala sindrom ini bervariasi dan tidak ada metode pemeriksaan definitif untuk skrining.

Gejala sindrom kelelahan kronis

berkonsultasi pelayanan kesehatan nasionalBerikut adalah beberapa gejala sindrom kelelahan kronis:

1. Merasa sangat lelah sepanjang waktu

2. Sulit melakukan aktivitas sehari-hari

3. Masih merasa lelah setelah istirahat atau tidur

4. Butuh waktu lama untuk pulih setelah aktivitas fisik

5. Gangguan tidur, sering terbangun di malam hari

6. Memiliki masalah dengan pemikiran, ingatan dan konsentrasi

7. Nyeri otot atau persendian

8. Merasa pusing atau sakit

9. Detak jantung cepat atau tidak teratur

Kelelahan berbahaya bagi jantung

Seseorang dengan sindrom kelelahan kronis mudah mengantuk, ditandai dengan gejala kelesuan yang ekstrim, bahkan saat mereka beristirahat. Kelelahan kronis menyebabkan gangguan irama jantung atau fibrilasi atrium. Kondisi ini merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung.

Jenis gangguan ini sudah mempengaruhi sekitar 2,7 juta orang Amerika. Terjadinya gangguan irama jantung menyebabkan beberapa gejala, seperti nyeri dada, jantung berdebar, pusing, sesak napas, dan mudah lelah. Gangguan irama jantung juga dapat memengaruhi risiko stroke.

Riset dipublikasikan di Jurnal Kardiologi Pencegahan Eropamenemukan hubungan antara kelelahan parah dan risiko gangguan irama jantung.

Gejala yang teridentifikasi adalah bersikap sinis terhadap pekerjaan dan merasa kurang efektif dalam bekerja. Sebuah laporan penelitian oleh sebuah perusahaan konsultan manajemen kinerja dari Amerika Serikat,

Gallup, menemukan bahwa dua pertiga pekerja penuh waktu mengalami kelelahan bekerja. Bahkan, hampir seperempat dari mereka sering merasa lelah. Para peneliti Gallup menjelaskan bahwa kelelahan kronis tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan. Tapi juga masalah yang terjadi di rumah.

Pilihan Editor: Apa Perbedaan Antara Kelelahan dan Kelelahan?

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram http://tempo.co/. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda perlu menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.