Pahami.id – Momen tahlilan meninggalnya Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante, putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas menyedot perhatian banyak warganet.
Banyak yang menyoroti penampilan Tamara Tyasmara di tengah kesedihan atas meninggalnya putranya. Tamara dinilai terlalu mementingkan penampilannya untuk seorang ibu yang sedang berduka.
Seperti diketahui, Dante meninggal dunia setelah tenggelam saat berenang pada Sabtu (27/1/2024). Polisi menetapkan YA, kekasih Tamara Tyasmara, sebagai tersangka kasus kematian Dante.
YA diduga berusaha menenggelamkan Dante saat berada di dalam kolam. Saat ini YA ditahan di Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan.
Masyarakat terus memilih Tamara Tyasmara di tengah penetapan YA sebagai tersangka. Netizen menilai ibu yang baru saja kehilangan anaknya patut mendapat sorotan lebih lanjut.
Banyak yang menilai Tamara Tyasmara menunjukkan beberapa penyimpangan, mulai dari berusaha menutupi kesalahan YA hingga tak menunjukkan kesedihannya.
Sederet potret upacara tahlilan yang digelar untuk mendoakan mendiang Dante pun ramai disorot karena kemunculan Tamara Tyasmara. Seperti apa? Ayo, lihat!
1. Tamara Tyasmara menggelar pemakaman mendiang Dante yang meninggal pada 27 Januari 2024 akibat tenggelam saat berenang bersama YA.
2. Kemunculan Tamara menjadi perbincangan hangat di media sosial karena terlihat tak menunjukkan kesedihan sama sekali.
3. Dalam unggahan yang dibagikan teman dekatnya, aktris berusia 29 tahun itu tampil segar dengan riasan tipis dan rambut ikal.
4. Tamara Tyasmara masih bisa tersenyum bersama teman-temannya yang menghadiri pembacaan doa mendiang Dante.
5. Netizen menilai penampilan Tamara tidak mencerminkan seorang ibu yang baru saja kehilangan anaknya selamanya.
6. Banyak juga yang membandingkan Tamara dengan Bunga Citra Lestari yang tampil coreng-coreng tanpa riasan saat mantan suaminya, Ashraf Sinclair meninggal pada tahun 2020 lalu.
Itulah deretan potret Tamara Tyasmara di upacara pemakaman mendiang Dante yang menjadi fokus. Bagaimana menurutmu?
Kontributor: Chusnul Chotimah
