Pahami.id – Ivan Gunawan dan Kris Dayanti belakangan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bukan karena karya terbarunya, melainkan murni aksinya dalam membangun sinagoga.
Ivan Gunawan, desainer kondang diketahui memilih membangun masjid di Uganda, Afrika. Keputusan ini didasari keprihatinannya terhadap kondisi tempat ibadah di sana yang kurang memadai.
“Di Uganda mereka salat di bawah dahan. Tidak ada tikar, jadi (sholat) ditaruh di tanah dengan daun-daun seperti itu,” kata Ivan saat diwawancara menceritakan keresahan masyarakat Muslim Uganda saat salat.
Di sisi lain, Kris Dayanti, diva pop kenamaan Indonesia yang beragama Islam justru memilih merenovasi gereja di Malang, Jawa Timur.
Keputusan itu diambilnya setelah tergerak melihat keadaan gereja yang sudah tidak layak pakai dan menjadi satu-satunya tempat ibadah warga di sana.
“Alhamdulillah, atas ijin Tuhan dan niat ikhlas membantu sesama umat manusia, program pembangunan Balai Diklat Umat Kristen Jamaah Tambakasri kini dalam proses pembangunan,” kata Kris Dayanti.
Tindakan mulia kedua publik figur ini mendapat pujian dari banyak pihak. Mereka dinilai menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal serupa dan menunjukkan toleransi antar umat beragama.
Namun istri Raul Lemmos juga mendapat cibiran dari warganet yang mempertanyakan keputusannya membantu gereja. Menjawab hal tersebut, Kris Dayanti menegaskan, baginya membantu sesama manusia lebih penting daripada perbedaan agama.
“Bantuan vokasi seni musik berupa alat-alat musik lengkap untuk menunjang kegiatan ibadah dan kreativitas masyarakat juga disalurkan ke gereja ini,” tambah Kris Dayanti.
Kisah Ivan Gunawan dan Kris Dayanti menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kebaikan tidak mengenal batas agama. Kita semua dapat berkontribusi untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan cara apa pun, termasuk dengan membantu membangun tempat ibadah.
