Pahami.id – Pasangan Ustaz Solmed dan April Jasmine terus menjadi sorotan usai dibeberkan soal gaya hidup mewah mereka. Sebelumnya, Ustaz Solmed memperagakan rumah mewah senilai Rp 80 miliar. Tak lama kemudian, April Jasmine diawasi Direktorat Jenderal Pajak.
Baru-baru ini, Ustaz Solmed memberikan reaksinya usai dihubungi Direktorat Jenderal Pajak. Ustaz Solmed mengaku senang mendapat perhatian dari Direktorat Jenderal Pajak.
Tak berhenti sampai disitu, Ustaz Solmed bahkan melontarkan sindiran menyolok kepada Direktorat Jenderal Pajak.
“Bagus, malah saya senang sekali ketika ditambahkan Ditjen Pajak, dan saya tambah lagi Ditjen Pajak. Saya ingin sampaikan bahwa kita masing-masing yang tinggal di Indonesia mempunyai kewajiban membayar pajak, bukan hanya orang kaya saja. Jadi Ditjen bilang, “Sebenarnya salah kalau mengawasi orang kaya. Karena yang harus bayar pajak bukan hanya orang kaya saja, yang punya NPWP, tinggal di Indonesia, kalaupun tidak ada. mereka harus mendaftar. Kalau ada ambang batas kewajiban pajak harus bayar pajak,” kata Ustaz Solmed seperti dikutip dari YouTube Trans TV, Selasa (30/1/2024).
“Karena Indonesia, negara ini dibangun dari pajak dan dengan pajak yang baik, jalan tol, lalu infrastruktur, walaupun miskin, mereka yang terlantar bisa diurus oleh negara dan kita bisa berperan membantu saudara-saudara kita dengan membayar. pajak,” tambahnya.
Sebagai penutup, Ustaz Solmed mengatakan, masyarakat yang wajib membayar pajak tidak hanya orang kaya saja. Ustaz Solmed juga mengatakan, salah jika hanya memantau saja.
Bahkan, dia menegaskan membayar pajak adalah kewajiban setiap warga negara.
“Ada SPT tahunan yang perlu dilaporkan, diinformasikan, nah itu tugas setiap warga negara, sadarlah, bukan hanya orang kaya saja, pendapatan negara terlalu sedikit jika hanya berasal dari orang kaya,” tutupnya.
Sebagai informasi, akun resmi Direktorat Jenderal Pajak mendadak membekas di unggahan April Jasmine. Dalam unggahannya, April Jasmine terlihat membagikan gaya hidupnya yang mewah. Postingan tersebut viral setelah akun Ditjen Pajak mengaku memantau orang-orang kaya.
“Memantau orang kaya,” kata Ditjen Pajak.
