sumber gambar, AFP
Tingkat polusi udara Singapura telah mencapai tingkat “tidak aman”.
Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) mengatakan polusi udara Singapura naik ke tingkat yang tidak sehat pada hari Senin, karena kabut asap dari kebakaran hutan di Indonesia dan perubahan arah angin.
Asap yang berasal dari beberapa kebakaran hutan di Indonesia memenuhi udara dan mengakibatkan langit berkabut di atas Singapura, lapor kantor berita Reuters.
Tahun ini Singapura dinyatakan bebas asap rokok, meskipun ada peringatan di bulan Mei bahwa kabut asap lebih buruk dari rekor polusi udara tahun 2013.
Badan pemerintah Singapura mengatakan Indeks Standar Polusi tiga jam menunjukkan pembacaan di atas 100, tingkat udara dianggap tidak sehat, dari jam 1 pagi hingga siang hari.
Surat kabar The Straits Times mengatakan warga yang menderita penyakit paru-paru dan jantung diminta untuk tidak meninggalkan rumah mereka.
NEA memperingatkan pada hari Minggu bahwa jika angin bertiup dari barat daya, maka Singapura akan mengalami asap yang berasal dari pembakaran hutan di pulau Sumatera Indonesia.
Kabut asap yang menyelimuti Singapura Juni lalu menyebabkan indeks polusi udara naik menjadi 401.
Pada bulan Agustus, parlemen Singapura mengeluarkan undang-undang yang mengusulkan denda bagi perusahaan yang menyebabkan polusi, terlepas dari apakah perusahaan tersebut beroperasi di negara tersebut, meskipun masih harus dilihat tindakan hukum apa yang akan diambil terhadap perusahaan yang melakukannya.
