sumber gambar, Reuters
Pasukan Pashmerga Kurdi mengambil bagian dalam pelatihan untuk menangani pejuang ISIS.
Seorang juru bicara kelompok yang menamakan diri Negara Islam, sebelumnya dikenal sebagai ISIS, mengancam akan menyerang warga negara yang ingin memberantas ISIS, seperti Amerika Serikat.
Ancaman ini disuarakan oleh juru bicara Daulah Islam, Abu Muhammad al-Adnani, dalam sebuah rekaman radio.
Melalui rekaman itu, al-Adnani menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk membunuh warga AS, Australia, Kanada, dan Prancis yang mengirim beberapa pesawat untuk menyerang kelompok Negara Islam pekan lalu.
“Hanya ini yang bisa kamu lakukan?” tanya al-Adnani dengan tegas, mengacu pada serangan udara Barat terhadap Negara Islam.
Dalam pesan tersebut al-Adnani memperingatkan bahwa Presiden Barack Obama “akan dipaksa untuk berperang di lapangan”.
Menurut koresponden BBC Baghdad, Lyse Doucet, pesan suara itu direkam dalam bahasa Arab dengan versi bahasa Inggris, Prancis, dan Ibrani.
Pernyataan ISIS itu muncul saat Amerika dan sekutunya terus menghimpun kekuatan, termasuk dengan menarik dukungan negara-negara Arab, untuk melawan ISIS yang kini menguasai wilayah di Suriah dan Irak.
Setelah merebut beberapa wilayah di Irak dan Suriah, para pejuang ISIS mendeklarasikan berdirinya kekhalifahan Islam.
Mereka dikenal karena aksi brutalnya yang membunuh ratusan warga Irak dan Suriah serta tiga sandera dari negara-negara Barat.
