Jakarta, Pahami.id –
Calon walikota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdanimembuka suara setelah menjadi target serangan presiden Amerika Serikat, Donald Trumpyang menyebutkan dirinya “penampilan buruk” dan “tidak pintar”.
“Saya sudah mulai terbiasa dengan fakta bahwa presiden akan berbicara tentang penampilan saya, cara saya berbicara, selama saya, siapa saya, semua yang dilakukan hanya untuk mengalihkan perhatian dari perjuangan yang saya bawa,” kata Zohran.
Dalam serangkaian unggahan di platform media sosialnya, Social Truth, Trump menyebut Mamdani sebagai “100 persen komunis gila” setelah memenangkan pemilihan besar Demokrat untuk walikota New York.
Dia juga melemparkan cemoohan fisik dan tahun -tahun -Mamdani.
“Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100 persen, baru saja memenangkan pemilihan utama Demokrat dan sedang dalam perjalanan ke kursi walikota. Kami memiliki kiri radikal, tetapi ini terlalu jauh,” tulis Trump.
Dalam unggahan lain, Trump menambahkan, “Dia terlihat jelek, suaranya menjengkelkan, dia tidak terlalu pintar, dia didukung oleh AOC+3, semua bodoh, dan bahkan senator Palestina kita, Chuck Schumer, yang menjilatnya.
Komentar ini memicu reaksi dari Mamdani, yang dikenal sebagai sosialis di Demokrat dan vokal tentang masalah ketidakseimbangan ekonomi dan dukungan untuk Palestina.
“Saya tidak terkejut dengan komentar semacam ini. Ketika seseorang tidak dapat berdebat dengan ide itu, mereka menyerang penampilan,” kata Mamdani kepada NBC.
“Saya masih fokus pada perjuangan saya: menurunkan biaya hidup, menyediakan layanan publik gratis, dan memberikan keadilan kepada semua warga negara New York.”
Kemenangannya dalam pemilihan utama Demokrat mengalahkan mantan gubernur New York Andrew Cuomo, dengan akuisisi 43,5 persen sebesar 90 persen suara.
Jika Anda memenangkan pemilihan umum, Mamdani akan menjadi walikota Muslim pertama dalam sejarah New York.
Selain AOC, Mamdani juga menerima dukungan dari angka progresif seperti Senator Bernie Sanders.
Tetapi hubungannya dengan sosialis demokratis Amerika dan pandangannya yang keras tentang Israel menjadikannya target utama untuk serangan partai AS.
Mamdani terkenal dengan serangkaian kebijakan populis seperti pembekuan persewaan, layanan bus gratis, dan program pengasuhan anak universal.
Dalam keadaan krisis perumahan yang mencekik banyak penduduk New York, idenya adalah untuk menarik simpati yang luas.
“Orang -orang seperti Trump ingin kita takut memperjuangkan masa depan yang lebih baik, tapi saya tidak gugup,” kata Mamdani.
“Saya akan terus berbicara, bukan karena saya sempurna, tetapi karena orang -orang membutuhkan pemimpin yang berdiri bersama mereka, bukan mengejek mereka.”
(ZDM/BAC)