Berita Warga Prancis Jarang Pakai AC sampai Muhammad Yunus Pimpin Bangladesh

by

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Perancis menarik perhatian dunia karena menjadi tuan rumahnya Olimpiade 2024. Satu hal yang membuat khawatir negara Eropa ini adalah tidak adanya AC di dalam ruangan sehingga banyak atlet yang mengeluh.

Sementara itu, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan bankir Muhammad Yunus ditunjuk sebagai pemimpin sementara Bangladesh.


Berikut International Flash hari ini, Kamis (8/8).

Prancis menjadi fokus dunia karena Olimpiade 2024 yang akan digelar di Paris pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus.

Di Prancis, saat musim panas, suhu rata-rata berkisar antara 21 derajat Celcius hingga 30 derajat Celcius. Angka tersebut relatif lebih rendah dibandingkan musim panas di Indonesia yang mencapai di atas 30 derajat Celcius.

Kebanyakan orang di Perancis juga percaya bahwa mereka tidak memerlukan AC dan dianggap buruk bagi kesehatan mereka.

Masyarakat di Perancis juga banyak yang mempunyai rumah berjendela, jika terasa panas tinggal dibuka saja, seperti dikutip Oui di Perancis.

Membuka jendela pada malam hari membuat rumah terasa lebih sejuk dan akan teduh pada siang hari jika jendela ditutup.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris telah resmi mencalonkan Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada bulan November.

Kamala Harris memilih Walz sebagai cawapresnya pada pemilu presiden AS 2024 karena pengalaman eksekutifnya, dinas militer, dan rekam jejaknya dalam memenangkan pemilih kulit putih yang selama bertahun-tahun condong ke Trump.

Walz terpilih menjadi anggota distrik yang condong ke Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tahun 2006 dan menjabat selama 12 tahun, sebelum terpilih sebagai gubernur Minnesota pada tahun 2018 dan 2022.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Bangladesh, Muhammad Yunus, ditunjuk sebagai pemimpin sementara negara Asia Selatan tersebut, setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri ke luar negeri.
Hasina mengundurkan diri di tengah pemberontakan massal terhadap pemerintahannya, atas penolakan kuota pegawai negeri untuk kelompok tertentu yang dianggap bertujuan untuk mempertahankan kepemimpinan Hasina.

Yunus diangkat setelah pemimpin protes mahasiswa, pimpinan tiga divisi militer, masyarakat sipil dan beberapa pemimpin dunia usaha mengadakan pertemuan selama lima jam untuk memutuskan kepala pemerintahan sementara.

(tim/dna)