Berita Warga Filipina Tuntut Presiden Bongbong Mundur gegara Masalah Banjir

by
Berita Warga Filipina Tuntut Presiden Bongbong Mundur gegara Masalah Banjir


Jakarta, Pahami.id

Puluhan ribu orang muncul di ibu kota Manila, Filipinamenuntut pengunduran diri Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr atas skandal korupsi terkait anggaran pemerintah untuk infrastruktur pengendalian banjir.

Aksi unjuk rasa yang digelar Gerakan Rakyat Anti Korupsi (KBKK) ini digelar pada Minggu (30/11), dimulai di Taman Nasional Luneta Manila hingga Istana Kepresidenan.

Salah satu peserta protes, Matt Wovi Villanueva, mengatakan pemerintah memperlakukan masyarakat “seperti orang bodoh”.


“Mereka terus memperlakukan kami seperti orang bodoh, jika kami menginginkan keadilan sejati, kami memerlukan Marcos dan (Wakil Presiden Sara) Duterte untuk mengundurkan diri,” kata Villanueva.

Sebelumnya, dua mantan anggota Parlemen Filipina sudah mengundurkan diri karena skandal ini. Salah satu yang dituduh terlibat dalam kasus ini, Zaldy Co, menuduh Marcos memerintahkannya untuk menambah anggaran “pekerjaan umum” sebesar US$1,7 miliar (sekitar 28 triliun), ketika ia memimpin Komite Alokasi Anggaran.

Namun, Bongbong membantah klaim tersebut.

Zaldy Co juga mengklaim bahwa Marcos telah menerima suap proyek infrastruktur sebesar US$852 juta (sekitar Rp14 triliun) sejak tahun 2022, dan memerintahkan memasukkan US$1,7 miliar untuk “proyek hantu” ke dalam anggaran tahun 2025.

Co juga mengaku pada tahun 2024 lalu, ia secara pribadi mengantarkan sebuah koper berisi uang tunai sebesar US$17 juta (sekitar Rp 283 miliar) ke kediaman Marcos.

Co sendiri dituduh menggelapkan miliaran ringgit dari proyek yang sama dan buron sejak Juli lalu. Dia terakhir dikatakan berada di Jepang.

Dengan atau tanpa tuduhan Co, KBKK Raymond Palatino menegaskan bahwa Presiden memikul tanggung jawab yang tidak dapat disangkal atas penipuan belanja publik.

“Dia berpura-pura kaget dengan tingkat korupsi, tapi dialah yang menyusun, menandatangani dan melaksanakan anggaran. Anggaran diisi dengan proyek tong babi dan investasi luar biasa,” kata Palatino.

Juli lalu, Presiden Marcos menyuarakan keprihatinannya atas skandal tersebut. Kemudian pada bulan September ia membentuk Komisi Independen Infrastruktur (ICI) yang bertugas menyelidiki pejabat yang terlibat korupsi.

Sebanyak 9.855 proyek pengendalian banjir senilai US$ 9 miliar sedang diselidiki.

(DNA)