Jakarta, Pahami.id –
Wakil Menteri Eksternal Norwegia Andreas Motzfeldt Kravik mendesak Israel untuk memastikan bantuan memasuki Jalur Gaza, Palestina. Pernyataan ini disajikan oleh Kravik di tengah kunjungannya di Indonesia.
Kravik mempresentasikan rencana di Jakarta Selatan setelah menghadiri Simposium Institut Perdamaian dan Damai (HKI) ASEAN tentang Proses Perdamaian Wanita di Sutasoma Hotel hari ini (6/5).
“Ya, [posisi] Kami sangat jelas tentang apa yang terjadi di Gaza, yang merupakan tindakan tidak bermoral dan ilegal dari Israel, “katanya kepada kru media ketika ditanya apakah komitmen Norwegia dari Indonesia akan membangun kembali Gaza.
Selain itu, Kravik mengatakan pembatasan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel di Gaza “tidak dapat diterima” dan “ilegal.”
Pada waktu itu, Kravik mengungkapkan bahwa Norwegia telah mengajukan resolusi kepada PBB (PBB) pada bulan April dan meminta Israel untuk mematuhi kewajiban mereka untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dan Tepi Barat. Resolusi tersebut menerima dukungan dari 137 negara, termasuk Indonesia.
Pekan lalu, Kravik juga mengatakan kepada saya bahwa dia hadir di hadapan Pengadilan Internasional/ICJ) di Den Haag untuk mengungkapkan pendapatnya dalam bentuk pernyataan lisan.
“Saya cukup beruntung bisa membuat pernyataan Norwegia, dan kami 100 persen pasti tentang ini.
Norwegia adalah salah satu negara Eropa yang mendukung kemerdekaan Palestina. Tahun lalu, mereka juga mengakui negara itu dan mendirikan kedutaan Palestina di Oslo.
Pengakuan itu tentu membuat Israel marah di tengah invasi besar mereka ke Palestina.
Israel telah meluncurkan invasi Palestina sejak Oktober 2023. Sejak itu, mereka telah menjaga semua warga negara dan objek publik.
Invasi Israel telah menyebabkan lebih dari 52.000 orang di Palestina mati, jutaan orang harus menjadi pengungsi, sampai ratusan ribu rumah hancur.
Palestina juga berada di ambang krisis makanan karena Israel memiliki bantuan kemanusiaan yang terbatas memasuki Gaza.
(Isa/DNA)