Surabaya, Pahami.id –
Walikota Surabaya Eri Cahyadi menemani 30 mantan karyawan SEAL Sentoso UD, yang dimiliki oleh pengusaha Jan Hwa Diana, untuk melaporkan tuduhan penangkapan diploma ke Polisi Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (17/4).
Eri terlihat tiba bersama kepala Kantor Industri dan Buruh (Disperinaker) Achmad Zaini, pengacara Krisnu Wahyuo, dan lusinan korban di gedung polisi Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
“[Laporan] Sehubungan dengan hak -hak mereka yang diambil, salah satunya adalah diploma. Mereka melaporkan diploma yang ditahan atau hal -hal lain, “kata Eri, di pelabuhan pelabuhan Tanjung Perak pada hari Kamis (4/17).
Eri mengatakan laporan itu dibuat untuk menjaga Surabaya tetap kondusif kepada karyawan dan pengusaha. Selain itu, sehingga iklim investasi dipertahankan, tanpa terburu -buru untuk mengabaikan tanggung jawab perusahaan.
“Mari kita atur Surabaya dengan hati yang jernih, pikiran yang bersih. Kita akhirnya bisa menentukan, Surabaya masih kondusif, baik untuk pekerja maupun pengusaha, sehingga nama Surabaya dipertahankan,” katanya.
“Tetapi Sopo Seng pecah (yang melanggar) aturan, Sopo Seng ,
Eri juga meminta Wakil Kepala Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Ari Baya Aji, untuk melihat laporan pekerja.
Sebelumnya, salah satu korban diploma yang ditangkap oleh Sentoso Seal Company di Surabaya, Nila secara resmi dilaporkan ke markas polisi Port Tanjung Perak pada hari Senin (4/14).
Kasus ini sebelumnya adalah virus di media sosial, untuk menyeret nama Wakil Walikota Surabaya Cum PDI Armuji, dengan pengusaha Jan Hwa Diana.
Nila tampaknya akan pergi ke Polisi Port Tanjung Perak, sejak 14:00. Dia baru saja menyelesaikan proses laporan pada pukul 18:30 WIB.
“Sesuai dengan surat itu sudah ada laporan polisi Ng (Ya), sudah berakhir, “kata Nila, setelah membuat laporan.
Nila mengatakan dia melaporkan Diana sebagai salah satu pemilik UD Sentoso Seal kepada polisi. Dia berharap perusahaan akan segera mengembalikan diploma yang ditahan.
“Pegang ijazah, saya hanya meminta diploma saya untuk dikembalikan, itu saja. [Yang dilaporkan] Sudah sesuai dengan video Mr. Armuji, Draf, Mature Nuwun (Ya, terima kasih), “katanya.
Sebelumnya, Jan Hwa Diana membantah bahwa dia telah menangkap diploma karyawannya.
“TIDAK [menahan ijazah karyawan]”Diana berkata, pertemuan di daerah Surabaya Barat, Sabtu (12/4)
Diana juga mengakui bahwa dia tidak tahu bahwa pekerja itu mengaku ditahan oleh CV SS.
Diana kemudian mengatakan bahwa jika dia dianggap bersalah karena didakwa dengan diploma yang dimiliki oleh seorang karyawan, dia akan meminta tuduhan untuk diselidiki melalui Departemen Sumber Daya Manusia (Disnaker) atau dengan mekanisme hukum.
“Di sini, kita adalah aturan hukum, jika saya memiliki masalah, semuanya memiliki jalan. Benar? Benar? Kontemporer [anda] Tidak puas dengan saya. Ya, Kontemporer karyawan. Kontemporer Ada jalan. Ke kantor tenaga kerja, “katanya.
“Jika Kontemporer memiliki bukti saya sebagai contoh seperti yang dikatakan [menahan ijazah], Kontemporer Itu bisa mengklaim saya untuk pergi ke Pengadilan Industri, “tambah Diana.
Selain itu, ia mengakui bahwa Kantor Energi Manusia Surabaya telah mengiriminya undangan untuk masalah pekerjaan, pertengahan November 2024, melalui WhatsApp. Namun, karena nama dan alamat yang ditulis dalam undangan dianggap tidak pantas untuk ditulis, dia dan suaminya menolak untuk hadir.
“Tetapi mbok ya Tolong jaga sesuatuPemeriksaan silang. Apa buktinya? Benarkah alamat perusahaan? Jika itu tidak benar, itu tidak mungkin Lo “Kata,” katanya.
Diana mengatakan CV SS, yang sekarang disorot, bukanlah perusahaan pribadinya tetapi suaminya atau keluarganya. Dia juga menolak untuk menjelaskan posisinya kepada perusahaan.
“Saya tidak ingin menjelaskan panjang lebar, karena ini sekali lagi sebuah perusahaan keluarga, yang ingin saya jelaskan bahwa berita saya tentang diploma tidak benar, itu saja,” katanya.
(FRD/KID)