Berita 4 Kota Kapitalis Dunia Dipimpin Wali Kota Sosialis, Mamdani-Sadiq Khan

by
Berita 4 Kota Kapitalis Dunia Dipimpin Wali Kota Sosialis, Mamdani-Sadiq Khan

Jakarta, Pahami.id

Kemenangan Zohran Mamdani sebagai walikota New York di Amerika Serikat cukup mengejutkan. Pasalnya, New York sebagai simbol kapitalisme sebenarnya dipimpin oleh kaum sosialis demokratis.

Namun, Mamdani bukanlah satu-satunya dan bukan sosialis Demokrat pertama yang memimpin kota yang menjadi simbol kapitalisme dunia.

Ada nama lain seperti Sadiq Khan yang pernah memerintah London. Khan yang berasal dari Partai Buruh masih tercatat sebagai Wali Kota London, ibu kota Inggris.


London merupakan kota yang memiliki sejarah panjang sebagai salah satu pionir perekonomian kapitalis di dunia.

Begitu pula dengan Amsterdam, Belanda, yang saat ini dipimpin oleh Walikota Femke Halsema yang berasal dari partai berhaluan kiri. Sama seperti London dan New York, Amsterdam merupakan salah satu pionir perbankan modern yang kini dikenal di dunia.

Melalui Amsterdam, pasar saham menjadi terkenal di dunia untuk pertama kalinya.

Kini tiga kota yang menjadi simbol kapitalisme dunia justru dipimpin oleh wali kota berideologi sosialis.

Termasuk juga Barcelona, ​​​​​​Spanyol yang merupakan kota dengan perekonomian liberal yang dipimpin oleh sosok sosialis Demokrat Jaume Collboni.

Berikut empat wali kota dari kota-kota ‘kiri’ terkemuka yang menjadi simbol kapitalisme dunia.

1. Mamdani di New York

Zohran Mamdani, Wali Kota New York berusia 34 tahun, mengalahkan dua kandidat kuat, Andrew Cuomo dan Curtis Silva.

Rabu sore, 5 November 2025, Mamdani juga menyampaikan pidato kemenangan di hadapan ribuan pendukungnya.

“New York akan tetap menjadi kota imigran, dibangun dan ditinggali oleh imigran, dan mulai malam ini, dipimpin oleh imigran,” ujarnya.

Mamdani, yang berasal dari Partai Demokrat dan Sosialis Demokrat, memang lebih “kiri” meski saingannya, termasuk Presiden Donald Trump, menafsirkannya sebagai seorang komunis.

Mamdani lebih tepatnya seorang sosialis. Dalam visi politiknya, ia menolak logika bahwa pertumbuhan hanya dapat dicapai dengan mengorbankan kesejahteraan rakyat jelata.

Ia memperjuangkan kebijakan yang terkesan sederhana namun dibutuhkan banyak warga, yakni kenaikan tarif sewa, transportasi umum gratis, dan pendirian supermarket milik negara untuk memastikan kebutuhan pokok terjangkau bagi semua orang.

Hal ini menyebabkan lawan politik menyerang dengan mengatakan bahwa toko kelontong akan dikuasai oleh pemerintah kota. Alasannya, Kota New York merupakan pusat keuangan dan perdagangan serta simbol kapitalisme di Amerika Serikat.

Di kota ini berdiri saham Wall Street dunia, dan merupakan rumah bagi konglomerat terbanyak di Amerika Serikat, yakni 818 orang. Kota ini juga memiliki kantor bagi banyak eksekutif teknologi terbesar di dunia.

2. Sadiq Khan di London

Sama seperti Mamdani di New York, Sadiq Khan yang terpilih menjadi Wali Kota London, Inggris, juga merupakan seorang sosialis. Ia berasal dari Partai Buruh Inggris yang terkenal dengan ideologi buruhnya.

Partai Buruh Inggris didirikan pada tahun 1906 sebagai respon politik yang signifikan terhadap kebutuhan dan aspirasi kelas pekerja di Inggris, sebuah negara yang berakar kuat pada kapitalisme dan industrialisasi.

Partai ini muncul dari upaya kolaboratif antara serikat pekerja, sosialis, dan pekerja yang menginginkan representasi dan pengaruh politik yang lebih besar dalam sistem parlementer Inggris.

Pembentukan Partai Buruh mengikuti serangkaian gerakan yang gagal untuk mendapatkan hak suara bagi kelas bawah, termasuk chartisme dan tindakan reformasi sebelumnya, yang hanya memberikan sebagian hak suara kepada pekerja laki-laki.

London, kota terbesar di Inggris, tidak lepas dari iklim kapitalisme. Bahkan Profesor Ekonomi Colin Mayer, penulis laporan baru tentang masa depan perusahaan untuk British Academy, mengatakan Inggris memiliki salah satu bentuk kapitalisme paling ekstrem di dunia.

Hal ini ditandai dengan krisis global seperti lingkungan hidup dan meningkatnya kesenjangan yang memaksa evaluasi ulang tujuan berbisnis.

“Perusahaan gagal memberikan manfaat lebih dari sekedar pemegang saham, pemangku kepentingan, dan masyarakat luas,” kata Mayer.

Sadiq Khan, seorang imigran asal Pakistan, terpilih sebagai walikota pada tahun 2016. Kehidupan Khan lebih dekat dengan masyarakat kelas bawah.

Dia adalah salah satu dari delapan bersaudara yang lahir dari imigran Pakistan, seorang sopir bus, dan penjahit, di sebuah perumahan di London.

Bersambung di halaman berikutnya…