Berita Wacana Duet Marzuki-Risma Hadapi Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

by


Jakarta, Pahami.id

Duet mantan Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar dan Menteri Sosial Tri Rismaharini diusulkan PKB untuk menentang pasangan petahana. Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak masuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.

Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda mengatakan, jajaran DPW PKB Jatim sudah menjalin kontak dengan PDIP untuk mensukseskan kerja sama ini.

“Saya sendiri mengusulkan pasangan untuk bersaing dengan Mbak Khofifah, salah satunya adalah gabungan PKB-PDIP dengan Kiai Marzuki-Bu Risma,” kata Huda di Kompleks Parlemen, Kamis (13/6).


Menurut dia, duet Marzuki-Risma mungkin karena PDIP gagal memasangkan kadernya dengan Khofifah di Pilgub Jatim.

“Perkembangan Mungkin Dengan konstelasi terkini dan beberapa saran dari para pihak, kami segera mengemas Mbak Khofifah bersama Mas Emil Dardak, kata Huda.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Ia optimistis pasangan Marzuki-Risma mampu mengalahkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim.

Huda mengatakan, ada riwayat pasangan petahana atau calon pasangannya petahana kalah dari sepasang penantangnya di Pilgub Jatim.

“Bahkan Jawa Timur pun punya pengalaman petahana “Kalau kalah, ada potensi Nona Khofifah tetap kalah,” ujarnya.

Pada pertengahan Mei lalu, Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis survei terkait pemilihan gubernur Jawa Timur. Dalam simulasi tertutup tiga nama, elektabilitas Khofifah menjadi yang tertinggi yakni 49,3 persen. Kemudian disusul Marzuki dengan 20,5 persen dan Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Saddad di urutan ketiga dengan 17,7 persen.

Marzuki angkat bicara soal hasil survei tersebut. Ia menilai hal tersebut merupakan bentuk aspirasi masyarakat Jatim.

“Kita tidak bisa memaksa orang Jawa Timur, kita tidak mau berpura-pura menjadi orang Jawa Timur, kita tidak bisa menghentikan orang Jawa Timur. Dari awal sikap kita memberi kebebasan, apa yang kita katakan. Kita ingin mengatakan, apa ambisinya. kita punya, maukah kita berambisi menjadi kaya, itu hak masyarakat Jatim,” kata Kiai Marzuki di Malang, Kamis (16/5).

Namun, ia mengaku tak berniat maju di Pilgub Jatim karena masih fokus mengurus Pondok Pesantren Sabilurrosyad dan mengajar di kampus.

“Kami tidak ada (niat ikut serta dalam Pilgub Jatim). Tapi sekali lagi kami tidak memaksa masyarakat (memilih dalam survei), juga tidak ingin melarang orang, kami hidup dan mati di Jatim,” ujarnya.

Sementara itu, pada awal Mei lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut belum ada tawaran baginya untuk maju pada Pilkada 2024 di DKI Jakarta dan Jawa Timur. Risma mengatakan, PDI Perjuangan tahu kepribadiannya seperti apa.

“Tidak, tidak, tidak seperti itu, tidak apa-apa. Benar. Karena dia tahu aku agak aneh. Jadi ya Diam Itu saja,” kata Risma di gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

(yoa/DAL)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);