Jakarta, Pahami.id –
Video viral di media sosial setelah menunjukkan mitra Pakistan Dia ditembak mati oleh keluarganya untuk pernikahan tanpa berkah.
Dalam video itu, sekelompok orang terlihat di padang pasir, bersama dengan beberapa truk dan SUV yang ditempatkan di dekatnya.
Seorang wanita kemudian terlihat dalam Al -Qur’an, sebuah kitab suci Muslim, dan memberi tahu seorang pria yang dicurigai tentang pasangannya: “Ayo pergi tujuh langkah dengan saya, setelah itu Anda dapat menembak saya.”
Pria itu kemudian mengikuti perintah wanita itu dan berjalan beberapa langkah.
“Kamu hanya diizinkan menembakku, tidak lebih,” kata wanita itu dalam bahasa regional Brahavi.
Pria itu, yang sekali lagi mengikuti perintah wanita itu, lalu menunjuk pistol ketika rekannya berbalik.
Dia juga mengambil tiga tembakan ke wanita itu.
Wanita itu masih berdiri ketika dua tembakan pertama dilepaskan dari jarak dekat. Dia hanya pingsan ketika tembakan ketiga dirilis.
Setelah wanita itu meninggal, rekaman video menunjukkan seorang pria dalam darah di dekat tubuh pasangannya. Tak lama kemudian, beberapa pria menembaknya dan wanita itu.
Polisi Pakistan telah membuka suara tentang video pembunuhan ini. Polisi mengatakan insiden itu terjadi bulan lalu di provinsi Margat, Balochistan.
Polisi sejauh ini menangkap 11 tersangka, termasuk upacara keluarga dan setempat.
“Kami telah menangkap lusinan orang karena terlibat dalam insiden itu,” kata seorang petugas polisi Afp.
Dia mengatakan tersangka adalah sepupu kelompok -kelompok etnis perempuan dan etnis tua yang memimpin Jirga atau upacara suku, ketika partai memerintahkan pembunuhan itu.
Jirga adalah klan yang beroperasi secara legal di daerah pedesaan Pakistan. Biasanya, mereka diminta untuk menyelesaikan perselisihan lokal.
Di Pakistan, banyak orang masih mempraktikkan nilai -nilai patriarki di mana perempuan harus mematuhi saudara -saudara mereka tentang pilihan pendidikan, pekerjaan, dan dengan siapa mereka bisa menikah.
Nilai -nilai ini terkandung dalam aturan ketat yang disebut “kehormatan”. Ratusan wanita dibunuh oleh pria setiap tahun karena melanggar aturan kehormatan ini.
Menurut aktivis hak -hak perempuan Nighat Dad, Jirga terus mengevaluasi secara sepihak meskipun Mahkamah Agung telah mengeluarkan larangan.
“Tidak ada yang berubah, kasus terbaru ini, hanya diikuti oleh video adalah virus, kemungkinan besar akan dimakamkan seperti yang sudah,” katanya.
(BLQ/BAC)