Jakarta, Pahami.id —
Uskup Fransiskan Indonesia Paskalis Bruno Syukur menolak jabatan kardinal yang ditawarkan para pemimpin Gereja Katolik Dunia di Vatikan Paus Fransiskus.
Jika tidak menolak, Uskup Keuskupan Bogor akan diangkat menjadi kardinal pada Desember 2024.
Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni, menyatakan penolakannya menunjuk Bapak Thanksgiving pada Selasa (22/10).
Namun Bruni tidak menjelaskan alasan penolakan Sukur. Dia hanya mengatakan keputusan untuk “melayani Gereja dan umat Tuhan” adalah sebuah pilihan, katanya Berita Vatikan.
Penolakan Romo Syukur untuk ikut serta membuat jumlah kardinal yang dilantik menjadi 20 orang, dari semula 21 orang.
Pastor Syukur telah memegang beberapa peran pastoral dan kepemimpinan selama pelayanannya.
Ia mengucapkan kaul kekal dalam Ordo Saudara Dina pada tanggal 22 Januari 1989, dan ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 2 Februari 1991.
Pada tahun 1991 hingga 1993, beliau bertugas sebagai pastor di Paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura, Papua Barat.
Kemudian pada tahun 1993 hingga 1996 menempuh pendidikan Bachelor of Spirituality di Antonianum, Italia.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ayah Syukur menjadi Magister Pemula di Depok pada tahun 1996.
Dua tahun kemudian, ia menjadi Pembina Komunitas Fransiskan di Depok dan anggota Dewan Daerah.
Pada tahun 2001 hingga 2009, beliau menjabat sebagai Menteri Komando Daerah di Indonesia.
Kemudian pada tahun 2009 diangkat menjadi General Definer untuk Asia dan Oceania di Roma.
Pada tanggal 21 November 2013, Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Uskup Keuskupan Bogor.
Pastor Syukur lahir pada tanggal 17 Mei 1962 di Ranggu, Keuskupan Ruteng, Pulau Flores. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia belajar di Seminari Menengah Pius X di Kisol.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan filsafat di Fakultas Filsafat Driyarkara di Jakarta, dan kemudian studi teologi di Fakultas Teologi di Yogyakarta.
(isa/bac)