Jakarta, Pahami.id –
Direktur Jenderal UNESCO Dampak serius Audrey Azoulay sehubungan dengan perintah Presiden Donald Trump Untuk keluar dari keanggotaan PBB untuk pendidikan sains dan budaya.
Washington mengatakan salah satu alasan AS meninggalkan UNESCO karena keanggotaan Palestina di dalam tubuh yang dianggap bermasalah.
Azoulay kemudian mengatakan bahwa dia menyesali keputusan AS.
“Keputusan -keputusan ini bertentangan dengan prinsip -prinsip dasar multilateralisme dan dapat secara khusus memengaruhi banyak mitra kami di Amerika Serikat, sebuah komunitas yang berjuang untuk beberapa situs web yang terdaftar seperti Daftar Warisan Dunia, Status Kota Kreatif, dan Ketua Universitas,” kata Azoulay, CNN.
“Meskipun sangat disesalkan, pengumuman telah diharapkan dan UNESCO telah menyiapkannya. Klaim ini juga bertentangan dengan realitas upaya UNESCO, terutama di bidang pendidikan Holocaust dan perjuangan melawan antisemitisme,” katanya.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington keluar dari keanggotaan UNESCO karena keanggotaan Palestina di agensi tersebut.
“UNESCO berusaha memprioritaskan tujuan sosial dan budaya yang membagi dan mempertahankan fokus yang berlebihan pada tujuan berkelanjutan PBB, agenda ideologis global untuk pembangunan internasional yang bertentangan dengan kebijakan utama negara -negara asing Amerika,” kata Bruce.
“Keputusan UNESCO untuk mengenali ‘negara Palestina’ sebagai anggota yang sangat bermasalah, bertentangan dengan kebijakan AS dan berkontribusi pada peningkatan retorika retorika anti-Israel dalam organisasi,” kata Bruce.
Juru bicara Gedung Putih Anna Kelly sebelumnya mengumumkan bahwa AS menarik diri dari UNESCO dengan perintah Trump.
“Presiden Trump telah memutuskan untuk menarik AS dari UNESCO, yang mendukung gerakan budaya dan sosial yang membangkitkan dan membagi, dan tidak sejalan dengan kebijakan yang masuk akal yang dipilih oleh orang Amerika pada bulan November,” kata juru bicara Gedung Putih Anna Kelly dari CNN.
Trump juga bertanya “analisis anti-Semitisme atau sentimen anti-Israel dalam organisasi” pada hari-hari awal ia kembali sebagai presiden AS untuk periode kedua.
(BAC)