Jakarta, Pahami.id —
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Minggu (13/10) bahwa hubungan pertahanan dengan sekutunya harus berubah karena Korea Utara telah mengirimkan pasukan dan senjata ke pasukan Rusia di Ukraina.
Rusia pekan lalu menolak pernyataan Korea Selatan bahwa Korea Utara mungkin telah mengirimkan sejumlah pasukan untuk membantu Rusia dalam perangnya dengan Ukraina dan bahwa ada peluang untuk mengerahkan lebih banyak pasukan.
“Kami melihat aliansi antara Rusia dan rezim seperti Korea Utara semakin kuat,” kata Zelenskiy dalam video pidatonya, dikutip dari Reuters.
“Ini bukan hanya soal pemindahan senjata, ini sebenarnya soal pemindahan orang dari Korea Utara ke angkatan bersenjata kolonial,” tambahnya.
“Jelas bahwa dalam keadaan seperti ini, hubungan kita dengan mitra kita perlu dikembangkan,” tambahnya.
“Garis depan membutuhkan lebih banyak dukungan. Kita berbicara tentang kemampuan jangka panjang yang lebih besar untuk Ukraina dan pasokan yang lebih berkelanjutan untuk tentara kita, bukan hanya sekedar daftar perangkat keras militer,” kata Zelenskiy.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun mengatakan awal pekan lalu “ada kemungkinan besar” Korea Utara mengerahkan pasukan untuk membantu Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.
Kim juga mengatakan kepada parlemen bahwa laporan berita tentang perwira militer Korea Utara yang tewas dalam serangan Ukraina di wilayah yang dikuasai pasukan Rusia kemungkinan besar benar.
Juru bicara Rusia Dmitry Peskov, ketika ditanya tentang pernyataan Korea Selatan, mengatakan kepada wartawan: “Ini sepertinya berita palsu.”
(biaya)