Berita Trump Serang Balik ISIS Usai 3 Warga AS Tewas di Suriah

by
Berita Trump Serang Balik ISIS Usai 3 Warga AS Tewas di Suriah


Jakarta, Pahami.id

Presiden AS Donald Trump serangan balik ISIS setelah tiga rakyatnya terbunuh di Palmyra, Suriah akibat penyerangan pada Sabtu (13/12).

Serangan terhadap ISIS, menurut Trump, merupakan ‘respon yang sangat serius’. Militer AS disebut-sebut mulai melakukan serangan balik sejak Jumat (19/12).


Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menjelaskan, serangan terhadap kelompok ISIS bukanlah menabuh genderang perang. Namun, dia menegaskan langkah tersebut harus diambil Amerika sebagai bentuk responsnya.

“Pasukan AS memulai OPERASI HAWKEYE STRIKE di Suriah untuk melenyapkan ISIS, infrastruktur, dan situs senjata sebagai respons langsung terhadap serangan terhadap pasukan AS yang terjadi pada 13 Desember di Palmyra, Suriah,” jelas Hegseth di media sosial X, dikutip dari AFPSabtu (20/12).

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Suriah pun memberikan pernyataan tegas. Mereka tidak berkomentar langsung mengenai pembalasan AS, namun Suriah menekankan komitmennya untuk memerangi ISIS.

Mereka juga memastikan bahwa ISIS tidak akan memiliki tempat berlindung yang aman di Suriah.

Secara terpisah, Presiden AS Donald Trump sangat marah atas kematian dua tentara dan seorang warga sipil dalam serangan di Suriah. Trump menuduh ketiga warga AS tersebut tewas dalam serangan yang dilakukan ISIS.

“Kami berduka atas hilangnya tiga patriot besar Amerika di Suriah, dua tentara dan seorang penerjemah sipil. Demikian pula, kami berdoa untuk tiga tentara yang terluka dan baru saja dipastikan selamat,” tulis Trump di Truth Social, tak lama setelah serangan di Suriah.

“Ini adalah serangan ISIS terhadap AS dan Suriah, di wilayah yang sangat berbahaya di Suriah, yang tidak sepenuhnya mereka kendalikan. Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa sangat marah dan terganggu dengan serangan ini. Akan ada pembalasan yang sangat serius!” dia menekankan.

ISIS merebut sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada tahun 2014 selama perang saudara, sebelum dikalahkan secara teritorial di negara tersebut lima tahun kemudian. Namun para pejuangnya tetap mempertahankan kehadirannya terutama di kawasan gurun pasir.

(skt/asar)