Berita Trump Perintahkan Militer AS Bidik Kartel Narkoba Amerika Latin

by
Berita Trump Perintahkan Militer AS Bidik Kartel Narkoba Amerika Latin


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Bergerak untuk menargetkan kartel Obat Amerika Latin dengan tentara.

Langkah itu diambil setelah Washington membentuk beberapa kelompok penyelundupan narkotika sebagai organisasi “teroris” awal tahun ini.

Menurut laporan Laporan New York Times AFP, Sabtu (9/8), Trump memerintahkan Pentagon untuk mulai menggunakan kekuatan militer melawan kartel yang dianggap sebagai organisasi teroris.


The Wall Street Journal (WSJ) juga melaporkan Trump memerintahkan Departemen Pertahanan untuk memberikan opsi untuk melakukannya.

WSJ melaporkan penggunaan tim khusus dan penyediaan dukungan intelijen, termasuk opsi yang dibahas, dan setiap tindakan akan dikoordinasikan dengan mitra asing.

Juru bicara Gedung Putih Anna Kelly, meskipun tidak mengkonfirmasi laporan itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “prioritas Trump adalah untuk melindungi tanah airnya, itulah sebabnya ia mengambil langkah berani untuk mendirikan beberapa kartel dan geng sebagai organisasi teroris asing”.

Gedung Putih mendirikan tren De Aragua di Venezuela, Kartel Sinaloa di Meksiko, dan enam pengedar narkoba lainnya yang berakar di Amerika Latin sebagai sekelompok kekerasan pada bulan Februari.

Pemerintah Trump kemudian menambahkan geng Venezuela lain, kartel matahari, yang diduga mengirim ratusan narkotika ke Amerika Serikat selama dua dekade.

Trump menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari, hari pertamanya kembali ke Gedung Putih.

Dia menetapkan proses untuk tekad, mengatakan bahwa kartel “ancaman keamanan nasional di luar ancaman yang disebabkan oleh kejahatan terorganisir tradisional.”

Pada bulan Maret, Trump berjanji untuk “melawan” kartel narkoba Meksiko, yang dituduh memperkosa dan membunuh dan “menyebabkan ancaman serius” terhadap keamanan nasional.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, setelah laporan tentang potensi aksi militer AS terhadap kartel, membenarkan Jumat bahwa “tidak akan ada invasi” ke negaranya.

Sheinbaum bekerja keras untuk menunjukkan kepada Trump bahwa ia bertindak dengan kartel Meksiko, dituduh membanjiri AS dengan narkoba, terutama Fentanil.

“Kami bekerja sama, kami bekerja sama, tetapi tidak akan ada gangguan, itu tidak mungkin,” kata Sheinbaum.

(SFR)