Berita Trump Ancam Potong Gaji hingga Pecat Staf Bandara Absen saat Shutdown

by
Berita Trump Ancam Potong Gaji hingga Pecat Staf Bandara Absen saat Shutdown


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Terancam pemotongan gaji dan absennya staf bandara setelah penerbangan di puluhan bandara dibatalkan karena kekurangan staf.

“Semua pengawas lalu lintas udara harus kembali bekerja, sekarang!!! Siapa pun yang tidak akan” dipecat secara substansial, “kata Trump di media sosialnya, Social Truth, Senin (10/11).

Trump kemudian berjanji akan memberikan bonus kepada pengawas lalu lintas udara yang tidak mengambil cuti sama sekali selama penutupan pemerintahan.


“Saya akan merekomendasikan bonus sebesar $10.000 per orang untuk pelayanan istimewa kepada negara kita,” katanya.

Namun, ketika Trump ditanya oleh Fox News bagaimana dan dari mana uang bonus itu berasal, dia tidak bisa menjawab.

“Saya tidak tahu. Saya akan mendapatkannya dari suatu tempat,” katanya seperti dikutip Bisnis Rubah.

Lebih lanjut, Trump mengindikasikan akan memotong gaji staf bandara yang absen selama waktu yang dianggap kritis tersebut.

Pengendalian lalu lintas udara merupakan sektor kritikal yang dinilai perlu terus bekerja selama penutupan. Namun, selama penutupan, mereka tidak dibayar.

Banyak staf bandara yang harus mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Bagi mereka yang tidak melakukan apa pun selain mengeluh, dan meluangkan waktu, meskipun semua orang tahu bahwa mereka akan dibayar penuh, dalam waktu dekat di masa mendatang, saya tidak senang dengan Anda,” kata Trump.

Trump juga mengatakan pegawai bandara yang ingin meninggalkan pekerjaannya tidak akan mendapatkan pesangon. Meskipun pemerintah telah mengindikasikan akan membayar tunggakan gaji yang belum dibayarkan selama penutupan.

“Jika Anda ingin keluar dari dinas dalam waktu dekat, silakan melakukannya, tanpa bayaran atau pemberhentian dalam bentuk apa pun!,” ujarnya.

Federal Aviation Administration (FAA) telah memangkas penerbangan hingga 10 persen di 40 bandara di Amerika Serikat karena penutupan sejak 1 Oktober.

Pada 10 November, lebih dari 1.700 penerbangan dibatalkan dan ribuan lainnya tertunda.

(ISA/RDS)