Jakarta, Pahami.id –
TNI AD Buka kesempatan untuk anak -anak dari ledakan korban ledakan dalam ledakan Distrik Garut, Jawa Barat menjadi seorang prajurit.
“Tentara membuka kesempatan bagi semua korban dan putri korban, jika ada yang ingin bergabung dengan militer,” Kantor Informasi Angkatan Darat Indonesia (Kadispenad) mengatakan jenderal Brigadir Rahyu Yudhayana dalam sebuah pernyataan pers pada hari Rabu (5/14), yang disebutkan dari Di antara.
Rahyu mengatakan kesempatan itu dibuka oleh tentara sebagai bentuk akuntabilitas untuk keluarga korban peluru.
“Lalu, pangkat Kodim 0611/Garut akan memberikan bantuan dan bimbingan, sehingga prosesnya bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Tidak hanya memberi para korban kesempatan untuk memasuki tentara Indonesia, wahyu memastikan bahwa partainya membantu proses pemakaman bagi mayat warga sipil dan personel militer.
Wahyu menjelaskan bahwa partainya telah memberikan sembilan badan sipil kepada keluarga mereka pada hari Selasa (5/13).
Setelah itu, TNI membantu parade pemakaman semua tubuh hingga 20:00 WIB.
“Korem 062/Country dan Kodim 0611/Garut, bersama dengan masyarakat juga akan melakukan kegiatan doa untuk beberapa waktu,” katanya.
Kronologis
Sebelumnya, Wahyu mengatakan ledakan itu terjadi ketika tentara telah menghapus amunisi dengan pangkat Pusat Peralatan Militer Amunisi Center III di Kampung Sagara, Distrik Cibalong, Distrik Garut, Jawa Barat, Senin (12/5) pada 09.30 Wib.
“Pada awal kegiatan, prosedur telah memeriksa staf atau berhubungan dengan lokasi ledakan. Semuanya dinyatakan dalam kondisi yang aman,” kata Wahyu.
Personil kemudian membuat dua lubang bagus untuk tempat memasukkan peluru militer Indonesia untuk dihancurkan.
Setelah lubang dibuat, peluru akan dimasukkan untuk dihancurkan, maka lubang itu terpesona oleh orang militer menggunakan detonator.
“Ledakan di dua sumur berjalan sempurna dalam kondisi aman,” Wahyu menjelaskan.
Selanjutnya, staf mengisi lubang yang disediakan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya digunakan untuk meledakkan dua lubang yang bagus.
Detonator dimasukkan ke dalam lubang untuk dihancurkan dengan cara yang sama seperti penghancuran amunisi sebelumnya.
“Ketika tim penyusunan peluru mengatur detonator di dalam lubang, tiba -tiba ada ledakan dari lubang,” kata Kadispenad.
Ledakan itu menewaskan 13 orang, dengan empat dari mereka anggota TNI, dan korban lainnya adalah warga sipil.
(FRA/antara/FRA)