Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei menegaskan bahwa Teheran tidak akan melakukan intervensi langsung dalam perang tersebut Gazanamun akan terus memberikan dukungan politik dan moral Hamas.
Pernyataan itu disampaikan Khamenei saat bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada awal November.
Dalam pertemuan tersebut, Khamenei “menegur” Haniyeh, karena Hamas tidak memperingatkan Iran tentang serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Khamenei mengatakan Iran “tidak akan ikut perang” atas nama Hamas, katanya seperti dikutip Al Arabiya.
Para pejabat yang mengetahui sikap politik Iran mengatakan Teheran tidak akan melakukan intervensi langsung dalam konflik tersebut kecuali negara tersebut diserang oleh Israel atau Amerika Serikat.
Sebaliknya, para pemimpin agama Iran berencana untuk terus menggunakan jaringan sekutu bersenjata, termasuk Hizbullah, untuk meluncurkan serangan roket dan drone terhadap sasaran Israel dan AS di Timur Tengah.
“Ini adalah cara mereka mencoba menciptakan pencegahan,” kata mantan diplomat senior AS yang berspesialisasi di Timur Tengah, Dennis Ross.
“Sebuah cara untuk mengatakan: ‘Selama Anda tidak menyerang kami, hal ini akan tetap ada. Namun jika Anda menyerang kami, segalanya berubah’.”
Iran telah berulang kali mengatakan bahwa semua anggota aliansi membuat keputusan sendiri secara independen.
Menurut sumber yang mengetahui pertemuan tersebut, Khamenei dikatakan telah menekan Haniyeh untuk membungkam kelompok-kelompok Palestina yang secara terbuka meminta Iran dan sekutu lainnya seperti Hizbullah Lebanon untuk bergabung dalam pertemuan melawan Israel dengan kekuatan penuh.
Tiga sumber yang dekat dengan Hizbullah juga mengatakan milisi dikejutkan oleh serangan Hamas pada awal Oktober yang menewaskan 1.200 warga Israel.
Hizbullah bahkan mengaku anggotanya tidak berjaga di desa-desa dekat garis depan Israel.
“Kami bangun untuk berperang,” kata seorang komandan Hizbullah.
Pada tanggal 7 Oktober, ketika menyerang Israel, komandan militer Hamas Mohammed Deif meminta sekutu di poros oposisi untuk bergabung dalam perlawanan.
“Saudara-saudara kami dalam perlawanan Islam di Lebanon, Iran, Yaman, Irak dan Suriah, ini adalah hari dimana perlawanan Anda bersatu dengan rakyat di Palestina,” kata Deif dalam pesan audio.
Perang Israel-Hamas ini merupakan kali pertama Poros Perlawanan melakukan operasi di berbagai bidang dalam waktu yang bersamaan.
Poros Perlawanan adalah aliansi militer yang didukung Iran selama empat dekade terakhir, untuk melawan pasukan Israel dan AS di Timur Tengah.
(Dna)