Jakarta, Pahami.id —
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menegur terus terang Israel mengenai invasi brutal negara tersebut ke Jalur Gaza Palestina.
Berbicara di depan Jembatan Edmund Pettus, Selma, Alabama, Minggu (5/3), Harris menuding Israel tidak berbuat cukup untuk meminimalkan dan meringankan “bencana kemanusiaan” di Gaza.
Dalam kesempatan itu, Harris juga mendesak Israel dan Hamas untuk segera menghentikan penembakan di Gaza. Ia juga mendesak Hamas segera menyetujui pembebasan sandera Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Situasi di sana sangat tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan memaksa kita untuk bertindak,” kata Harris pada acara memperingati 59 tahun tragedi “Minggu Berdarah”.
“Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan,” tambahnya.
Komentar Harris tampaknya merupakan teguran paling keras yang pernah dilontarkan pejabat tinggi AS terhadap Israel atas agresinya di Gaza.
Komentar Harris juga muncul ketika pemerintah AS terus menghadapi tekanan domestik dan internasional untuk mendorong Israel menghentikan senjatanya di Gaza.
Pasalnya, invasi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober kini telah menewaskan lebih dari 35 ribu warga Palestina. Kebanyakan korban tewas adalah anak-anak dan perempuan.
“Kami melihat orang-orang kelaparan dan putus asa mendekati truk bantuan. Mereka hanya ingin mendapatkan makanan untuk keluarga mereka, setelah berminggu-minggu hampir tidak ada bantuan yang masuk ke Gaza utara. Sebaliknya mereka malah disambut dengan tembakan dan kekacauan. Kami berduka “untuk para korban dalam tragedi mengerikan ini.” ,” kata Harris seperti dikutip Reuters.
“Dan mengingat besarnya penderitaan di Gaza, gencatan senjata harus segera dilakukan setidaknya selama enam minggu ke depan, yang saat ini sedang dinegosiasikan,” tambahnya.
Sementara itu, mediator seperti Qatar, Mesir, dan AS telah melakukan perundingan gencatan senjata di Kairo sejak akhir pekan lalu. Para pejabat AS bahkan mengklaim bahwa Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata yang dinegosiasikan yang mencakup jeda perang selama enam minggu dan pembebasan sandera oleh Hamas.
Pejabat AS tersebut mengatakan, kini kendali berada di tangan Hamas.
Menanggapi hal tersebut, Hamas menegaskan gencatan senjata bisa dicapai dalam waktu 24-48 jam ke depan jika Israel bersedia menerima seluruh tuntutan kelompok tersebut.
(rds)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);