Berita Tedjowulan Merasa Dijebak Restui KGPH Hangabehi Raja Keraton Surakarta

by
Berita Tedjowulan Merasa Dijebak Restui KGPH Hangabehi Raja Keraton Surakarta


Solo, Pahami.id

Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjobulan mengaku dijebak untuk menyetujui penobatan kgph hangabehi alias mangkubumi sebagai putera pati atau calon raja Keraton Surakarta.

Penobatan Mangkubumi dilakukan usai pertemuan yang dihadiri keluarga besar Keraton Surakarta, termasuk Tedjowulan, di Sasana Handrawina, Kamis (13/11).

Tedjowulan mengaku pertemuan itu digelar atas inisiatifnya. Namun, dia belum mengetahui penobatan Mangkubumi akan digelar dalam pertemuan tersebut.


“Saya Tidak ada apa-apa, Nat (tidak pernah) diundang untuk membahas pelantikan dan sebagainya,” kata Tedjowulan saat jumpa pers di Sasana Purnama, Kampung Badran, Solo, Jawa Tengah, Kamis (13/11) sore.

Adik perempuan Pakubuwana yang sudah meninggal

“Saya ingin Tidak (Menyutradarai), kenapa harus buru-buru? “Kami sudah sampaikan dari awal, (menunggu) minimal 40 hari (untuk membahas penggantian),” ujarnya.

Namun usai berdiskusi bersama, tiba-tiba peserta rapat meminta Tedjowulan menjadi saksi penobatan Mangkubumi sebagai Putera Pati.

“Saya tiba-tiba diminta Selanjutnya (menjadi saksi) proses tersebut. Ada sumpah, penobatan untuk menjadikan Hangabehi atau Mangkubumi sebagai pewaris Pakubuwana XIII Jadi sebagai Putera Pati, kata Tedjo.

Purnawirawan TNI itu mengaku tak tahu menahu soal agenda tambahan tersebut. Ia merasa ditipu untuk menyetujui penobatan Mangkubumi sebagai pewaris takhta.

“Jika bahasa Inggris di-fait accompli Mungkin,” katanya.

Digelar di hadapan massa, Tedjowulan mengaku tak punya banyak pilihan. Ia harus melewati Hangabehi saat ia Sungkem di depan kakinya.

“Oh, ini aku, bukan? orang Tuwek (orang tua) membungkuk, Terima kasih Pangestu (meminta restu), iya sudah rajam (Berikan saja) saja,” kata Tedjo.

“Tetapi pada dasarnya saya tidak mengerti kalau ada acara tambahan,” ujarnya.

Sebelumnya, putra sulung SISKS Pakubuwana

Hangabehi dinobatkan sebagai penerus takhta kerajaan setelah keluarga besar Istana Surakarta mengadakan pertemuan di Sasana Handrawina di Istana Surakarta. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan raja-raja Keraton Surakarta, Dalem Sentana, dan asosiasi pendukung Keraton.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut saudara kandung Pakubuwana XIII. Diantaranya adalah Raja Iklan Sementara Keraton Surakarta, KG Panembahan Agung Tedjowulan, Koes Grey Moertiyah Wandansari alias Gusti Moeng, dan GPH Suryo Wicaksono atau biasa disapa Gusti Nenok.

Saat itu sedang ada pelantikan. Pelantikan putranya Pakubuwana XIII yaitu Gusti Mangkubumi sebagai Putera Pati atau Calon Raja, kata Nenok usai pertemuan.

(syd/dal)