Jakarta, Pahami.id —
Kecelakaan kereta api terjadi pada Mesir saat dua kereta bertabrakan di wilayah utara Tanah Air, Sabtu (14/9). Peristiwa tersebut memakan tiga korban jiwa dan melukai 49 orang.
Dilaporkan dari AFPKementerian Kesehatan Mesir menjelaskan, dua korban meninggal adalah anak-anak, sedangkan korban lainnya adalah orang dewasa.
Kecelakaan itu terjadi di Zagazig, sekitar 80 kilometer utara Kairo. Kecelakaan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian kecelakaan kereta api di Mesir.
Beberapa kejadian serupa juga terjadi di jaringan kereta api Mesir. Infrastruktur jaringan disebut menua dan tidak dikelola dengan baik sehingga memicu serangkaian kecelakaan.
Hal ini dibenarkan oleh Menteri Transformasi Kamel el-Wzir. Dia mengatakan penyebab kecelakaan itu adalah faktor manusia, namun menyerahkan kepada pihak keamanan untuk melakukan penyelidikan.
Kamel el-Wazir juga menambahkan, tidak ada kendala teknis dalam kecelakaan tersebut sehingga menegaskan kelalaian petugas sebagai penyebabnya.
Infrastruktur transportasi umum telah menjadi masalah lama bagi masyarakat Mesir. Faktanya, 105 juta warga Mesir sangat bergantung pada kereta api untuk bepergian.
Namun, jaringan transportasi berkali-kali dilanda hambatan dan mengalami kecelakaan fatal. Faktanya, jaringan kereta api di Mesir merupakan salah satu yang terbesar di benua Afrika.
Pada April 2021, sedikitnya 23 orang tewas dan 139 lainnya luka-luka akibat kereta tergelincir. Peristiwa tersebut terjadi di utara Kairo, tepatnya di daerah bernama Toukh.
Kecelakaan tersebut juga disebut terjadi karena kelalaian pekerja kereta api serta kesalahan manajemen kereta api di Mesir.
Kejadian serupa terjadi sekitar sebulan sebelum kejadian, yakni pada 26 Maret 2021. Kecelakaan di kawasan Sohag tersebut menyebabkan 18 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka.
Kecelakaan bermula ketika ada orang tak dikenal yang tidak sengaja menginjak rem darurat kereta utama, kemudian tertabrak gerbong berikutnya.
(frl/mikrofon)
