Jakarta, Pahami.id –
India meluncurkan operasi Sindoor ke Pakistan Untuk membunuh setidaknya delapan warga sipil, termasuk anak -anak pada hari Rabu (7/5).
Pasukan India mengklaim menargetkan sembilan lokasi di Pakistan terkait dengan militan yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Kashmir pada 22 April. Serangan itu menewaskan 26 wisatawan, mayoritas orang India.
New Delhi menuduh Lashkar-e-taiba sebagai serangan wisata.
Dalam serangan itu pada hari Rabu, India mengklaim tujuh dari sembilan lokasi yang mereka serang telah digunakan oleh Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed sebagai tempat bedah.
Selama bertahun -tahun, India menuduh Pakistan menebus militan di wilayah Kashmir. Pakistan membantah dan malah menuduh India mendukung separatis di Pakistan.
Siapakah Lashkar-e-taiba dan Jaish-e-Mohammed?
Lashkar-e-taiba (Let) adalah sekelompok militan yang berbasis di provinsi Punjab dan telah lama bertempur dengan pemerintah India di Kashmir.
Dewan Keamanan PBB (UNSC) mengatakan kelompok itu telah melakukan “banyak operasi teroris” pada target sipil dan militer sejak 1993, termasuk selama serangan November 2008 di Mumbai yang menewaskan 166 orang.
Hafiz Saeed, yang mendirikan Let sekitar tahun 1990, membantah terlibat dalam serangan itu.
PBB menyatakan bahwa Let juga terlibat dalam serangan terhadap kereta komuter Mumbai pada Juli 2006 dan serangan terhadap parlemen India pada bulan Desember 2001.
Siswa, yang terletak di luar Punjab, diyakini sebagai markas organisasi yang bergabung dengan LET.
Dilaporkan dari ReutersIndia mengklaim menyerang Markaz Taiba pada siswa, lokasi militan yang dipraktikkan, dalam operasi mereka kemarin.
Sementara itu, Pakistan mengatakan kelompok itu dilarang beroperasi dan pemimpinnya, Saeed, telah ditangkap dan dipenjara selama 31 tahun kekerasan.
Para kritikus berpikir kelompok itu masih beroperasi hingga hari ini dengan mengubah namanya dengan amal.
Jaish -e -ohammed
Jaish-e-Mohammed (JEM) juga merupakan sekelompok militan yang berbasis di Punjab. Jaish-e-Mohammed didirikan oleh Masood Azhar ketika ia dibebaskan dari penjara India pada tahun 1999.
Menurut PBB, Azhar dibebaskan oleh 155 Perjanjian Transfer tebusan dari pembajakan pesawat Indian Airlines.
Pada tahun 2002, Pakistan juga melarang operasi Jaish-e-Mohammed setelah kelompok itu diduga melancarkan serangan terhadap parlemen India pada tahun 2001 dengan LET.
DK Un menilai bahwa Jaish-e-Mohammed memiliki hubungan dengan al-Qaeda dan Taliban. Kelompok ini diyakini didasarkan pada Bahawalpur dan Punjab.
Jem bertanggung jawab atas beberapa serangan bom di Kashmir.
Selama operasi di Pakistan, India mengklaim menyerang dewa Markaz Subhan di Bahawalpur, yang diyakini sebagai markas Jem.
Selain larangan di Pakistan, otoritas AS dan India mengatakan kemacetan itu masih terbuka di sana.
(BLQ/BAC)