Jakarta, Pahami.id —
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku marah dan terkejut dengan konflik yang masih berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Gaza padahal bulan Ramadhan telah tiba.
Berbicara setelah kegagalan upaya untuk merundingkan gencatan senjata, Guterres menyerukan “diamnya senjata” di Gaza dan memperingatkan bahwa “kelaparan dan kekurangan gizi” sedang terjadi.
“Ini sangat memilukan dan sama sekali tidak dapat diterima,” kata Guterres kepada wartawan seperti dikutip AFP, Senin (11/3).
“Saya terkejut dan marah dengan konflik yang terjadi di Gaza selama bulan suci ini,” lanjutnya.
Tegasnya, semua hambatan dalam penyaluran bantuan ke Gaza harus dihilangkan.
PBB mengatakan kurangnya bantuan kemanusiaan berarti risiko kelaparan bagi jutaan orang di Gaza semakin meningkat. Saat ini, 2,4 juta orang di wilayah tersebut berada di bawah pengepungan total tentara Israel.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan perang yang berlangsung sejak 7 Oktober telah mengakibatkan kematian 31.112 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Presiden AS Joe Biden menyerukan gencatan senjata sementara menjelang Ramadhan tetapi seruannya tidak ditanggapi.
Guterres menegaskan, ribuan korban meninggal akibat serangan Israel tidak bisa diabaikan. Menurutnya, upaya harus dilakukan agar tidak terjadi lebih banyak korban jiwa.
“Kami telah menyaksikan pembunuhan dan penghancuran warga sipil bulan demi bulan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat Sekretaris Jenderal,” kata Guterres.
(sfr)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);