Berita Trump Tangguhkan Visa Pelajar Asing, Bakal Sidak Medsos Calon Siswa AS

by
Berita Trump Tangguhkan Visa Pelajar Asing, Bakal Sidak Medsos Calon Siswa AS


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk sementara menghentikan proses visa kandidat mahasiswa asing.

The New York Times (NYT) Melaporkan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah mengarahkan semua kedutaan besar AS dan konsulat untuk sementara waktu menangguhkan mereka yang ingin belajar di Amerika Serikat.


“Kami menggunakan semua informasi yang tersedia dalam melakukan inspeksi dan pengawasan visa,” kata Pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, Selasa (5/27).

Dikutip NYTKementerian Luar Negeri AS tidak menentukan faktor -faktor apa yang dapat menyebabkan siswa ditolak oleh visa mereka dalam ujian ini.

Dalam pernyataan yang sama, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa partainya dimaksudkan untuk memperluas pedoman ujian media sosial untuk pelamar visa.

Panduan baru dikatakan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

Keputusan kementerian AS terjadi di tengah -tengah panasnya panas antara Trump dan Universitas Harvard. Trump kemudian mencoba menekan Harvard dalam banyak hal karena kampus tidak mematuhi aturan.

Harvard sebelumnya diminta untuk menerapkan kebijakan baru, orang yang memperketat demonstrasi di kampus. Harvard juga diminta untuk menyerahkan daftar siswa asing dan catatan jejak mereka, termasuk catatan kriminal.

Permintaan Trump, dibuat setelah demonstrasi pro-Palestina tahun lalu, secara langsung ditolak oleh Harvard. Harvard berpikir itu melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS.

Trump marah dan mulai mengganggu Harvard dengan menghentikan beberapa dana federal. Trump juga mengancam akan membatalkan status bebas pajak Harvard. Baru -baru ini, Trump telah memutuskan untuk melarang Harvard menerima siswa asing, langkah -langkah ekstrem yang mengarah ke pengadilan federal.

Pada inspeksi media sosial itu sendiri, Kementerian Luar Negeri berpendapat bahwa ini telah dilakukan sejak 2019. Kementerian Luar Negeri mengklaim telah meminta pemohon visa untuk memberikan rincian tentang akun media sosial dalam bentuk pengajuan visa.

Banyak universitas AS bergantung pada siswa asing untuk membayar uang sekolah penuh. Ini menjadikan siswa internasional sumber pendapatan utama bagi sebagian besar kampus di Amerika Serikat.

Pada bulan Maret, Rubio mengatakan dia telah membatalkan lebih dari 300 visa, yang sebagian besar dimiliki siswa. Salah satu visa yang ingin dibatalkan oleh Rubio pada saat itu, dimiliki oleh Rumysa Ozturk, seorang mahasiswa program doktoral di Universitas Tufts.

Visa Ozturk dikatakan dibatalkan karena satu -satunya protes yang telah dibuatnya saat menulis hak -hak Palestina dalam satu esai.

(BLQ/RDS)