Berita Saya Titip Pengawal Jadi Perwira Polri, Bukan Ponakan

by
Berita Saya Titip Pengawal Jadi Perwira Polri, Bukan Ponakan


Jakarta, Pahami.id

Presiden Prabu Subianto mengaku sempat menitipkan mantan pengawal sepeda motornya untuk mengenyam pendidikan sekolah Petugas polisi. Ia menegaskan, dirinya tidak pernah mempercayai keponakannya untuk masuk Kepolisian Nasional.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya usai menyaksikan langsung pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Rabu (29/10).

Awalnya, Prabowo mengaku tidak pernah mencampuri urusan Polri. Ia mengaku tidak pernah mempercayakan sosok resmi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


“Di awal pemerintahan saya, saya menghormati Anda, saya bukan perempuan, saya tidak percaya petugas mana pun, saya tidak percaya Anda. Itukah Kapolri yang sebenarnya?” tanya Prabu.

Prabowo kemudian mengaku telah menitipkan mantan pengawalnya yang berasal dari Polri. Ia menegaskan hanya mempercayai satu hingga tiga orang saja.

“Iya, kalau mantan pengawal saya adalah polisi yang biasa menjaga saya, silakan masuk ke Secaba (sekolah calon perwira yang sedang tidak bertugas).

“Ini petugas yang sedang tidak bertugas, jadi jadikan dia petugas. Dari ratusan ribu itu, saya titip dua atau tiga orang,” imbuh Prabowo.

Prabowo menjelaskan, dirinya menitipkan mantan pengawalnya tersebut karena telah bekerja dengan gagah berani dan mempertaruhkan nyawa.

“Mantan pengawal saya adalah seorang polisi sepeda motor, bertahun-tahun setia, dia mempertaruhkan nyawanya lho, pengendara sepeda motor mempertaruhkan nyawanya.

Prabowo menunjuk para menteri dan jenderal polisi yang juga suka mempercayakan pengawalnya untuk bersekolah di SMA di Kor Bhayangkara. Prabowo pun menegaskan, dirinya tidak pernah mempercayai keponakannya itu untuk menjadi perwira di Polri.

“Ayo jendral, menterinya juga titip kan. Satu atau dua orang boleh, tapi kalau tidak ada, saya titip ke keponakan saya, silakan, tidak,” kata Prabowo yang disambut gelak tawa petugas yang hadir.

Turut hadir Irjen Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito, dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewo.

(FRA/TFQ/FRA)