Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Saudi secara resmi mengaktifkan skema khusus di antara publik di Masjid Nabawi Di Madinah untuk menjaga kenyamanan dan keamanan peziarah.
Skema khusus ini diciptakan untuk mengharapkan publik melonjak untuk musim pasca pembayaran di Madinah, serta memastikan pergerakan peziarah dan pengunjung yang lancar ke masjid Nabawi dan area pengadilan.
Saudi membuatnya terorganisir dan terorganisir masuk dan keluar untuk menghindari kemacetan dan pembentukan peziarah di daerah masjid Nabawi.
Kantor Berita Resmi Pemerintah Saudi, Badan surat kabar Saudi (SPA)Pelaporan dalam implementasi skema ini, doa doa disediakan sebelum waktu doa tiba. Para peziarah akan diarahkan ke lokasi doa yang ditunjuk.
Sementara itu, kegiatan duduk atau doa di koridor dan halaman masjid dilarang mempertahankan lalu lintas pejalan kaki yang lancar dan mencegah kepadatan.
Otoritas Saudi menekankan langkah -langkah ini untuk mencerminkan komitmen mereka dalam memberikan lingkungan yang damai, terorganisir, dan spiritual.
Pada puncak ziarah tahun ini, masjid Nabawi di Madinah menyambut lebih dari 12 juta penyembah pada periode 15 Dzulqa’dah hingga 1 Dzulhijjah 1446 jam atau 12-28 Mei 2025.
Dari jumlah tersebut, 666 ribu mengunjungi daerah suci Raudhah al-Syarifah, salah satu tempat yang paling dicari untuk beribadah.
Selain memfasilitasi ibadah, Saudi juga menyediakan berbagai layanan dukungan komprehensif seperti layanan transportasi di area pengadilan masjid yang telah digunakan oleh lebih dari 161 ribu penyembah.
Tidak hanya itu, total 301 ribu paket makanan iftar didistribusikan ke puasa, dan 218 ribu botol air zamzam disediakan, dengan total konsumsi air zamzam mencapai 3.360 ton.
Untuk memperkuat nuansa spiritual, masjid Nabawi juga diberi aroma 7 pon Bakhur (dupa Arab biasa) dan parfum 39 liter, dan parfum eksklusif.
(PTA)